-muhasabah diri-
Bismillah..
Ini untuk diri, agar lebih menyibukkan diri untuk menulis hal-hal yang bermanfaat.
***
Jujur, yang dirasakan sekarang adalah perasaan minder nan down. Membaca tulisan teman-teman yang.. wow! Tak sekedar bermain kata dan menjadikan sebuah paragraf enak dibaca. Tak sekedar itu. Tapi ada value yang di deliver, atau bahasa bakunya.. ada nilai yang disampaikan. Sehingga si pembaca, merasakan banyak manfaat dengan membaca tulisan tersebut.
Sedangkan diri?
Membaca tulisan teman-teman yang.. super! Entah bagaimana pesan yang aslinya berat, kemudian disulap menjadi hal yang menarik tuk dibaca. Asik tuk ditelusuri tiap barisnya. Dan pembaca-pun manggut-manggut mengerti, sebagian yang tidak mengerti bertanya, kemudian dijawab dan mengerti. Banyak yang merasa dicerahkan, karena yang ia sampaikan adalah hal yang seharusnya diketahui, namun sayang belum banyak yang tahu.
Sedangkan diri?
Kyaa.. tidak bisa meneruskan. Kalau diteruskan bisa-bisa aku kelewat down dan memilih untuk berhenti nulis. Well, jadi gimana dong?
***
Perihal apa yang kau tulis. Berusaha menghibur diri. Bahwa setiap orang, punya spesialisasi sendiri dalam menulis. Ada nih, yang ahli menulis tentang Al Quran dan Hadist, ada juga yang ahli nulis tentang keinformatikaan, dan juga tentang psikologi, dan lain-lain.
Adapun diri, jika memang masih belum bisa menuang banyak ilmu, karena memang belum punya banyak ilmu. Jangan berhenti menulis. Tetaplah menulis. Karena ilmu dan hikmah, tidak hanya hadir pada momen-momen dahsyat. Bisa jadi, ia hadir pada hal keseharian yang dianggap biasa oleh kebanyakan orang. Teruslah menulis dengan style mu. Biarlah ia ringan. Tapi tetap pastikan, bahwa itu tetap punya value. Setidaknya menuai hikmah, meski setitik. Setidaknya mengingatkan kepada Allah, meski terkadang terkesan maksa. Jangan berhenti untuk mencari ilmu, mungkin saat ini tulisanmu terasa hambar lagi sia-sia. Tapi jika kamu tidak berusaha menambah ilmu, bagaimana bisa kau bisa menuang lebih banyak manfaat?
***
Wahai diri, yang mengazamkan diri bermanfaat lewat tulisan. Minder dan down itu sebuah hal yang wajar. Karena kita semua tahu, ada langit di atas langit. Dan kekaguman pada orang lain seringkali disertai keminderan. Tapi toh poinnya bukan ada di sana. Yang harus kita semua tahu, Allah menghargai setiap perbuatan baik hambaNya, meski hanya seberat biji zarrah. Yang harus kita semua tahu, Allah memang memerintahkan kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Maka apa yang membuatmu berpikir untuk berhenti menulis? Tidak ada.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (QS Al Zalzalah : 7)
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yuk mariii.. Torehkan tinta, merajut kata, menuang hikmah. Luruskan niat, untukNya, karenaNya..
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya