-muhasabah diri-
Bismillah..
Akhir-akhir ini.. aku belajar banyak tentang nasihat. Nasihat, bagaimana ia seharusnya kita sampaikan langsung kepada yang bersangkutan. Nasihat, bagaimana ia seharusnya kita sampaikan di kala sepi dan sunyi. Nasihat, bagaimana kita menata-nya menjadi barisan kata yang tak melukai. Karena toh, tujuan kita bukan untuk menghancurkan yang ia yang dituju.
***
Baru saja... seorang mengirim smsku, inti smsnya mengatakan : "Maaf bel, kali ini nasihatmu tak mempan!"
Dan aku, sempat terheran membaca isi smsnya. Ingin sekedar membalas "ok", namun kemudian mengurungkan keinginan tersebut. Mungkin diam lebih baik.
Talking about "Nasihat yang Tak Mempan".
Adalah benar.. bahwa tidak semua nasihat yang ada, bisa diterima oleh pendengar. Terkadang mempan (baca: jitu), kadang pula tak mengena (tak berefek). Itu hal yang wajar bukan? :-D
Apa sih faktor yang bisa menjadikan nasihat tidak mempan? Berdasarkan analisis saya (*haha), ada 3 hal yang menjadikan sebuah nasihat tak mempan, yaitu :
Cara Penyampaian
Cara penyampaian yang kurang mengena. Terlalu keras, sehingga justru menimbulkan sikap ofensif dari yang dinasihati. Atau bisa jadi terlalu lembut, sehingga yang dinasihati nggak nyadar kalau sedang dinasihati.
Faktor Yang Dinasihati
Kasarnya, emang yang dinasihati keras kepala dan bebal. Hatinya mungkin sudah mengeras. Sehingga nasihat yang diberikan padanya, tak pernah berefek. Tak mempan. Tak menyentuh hatinya sama sekali, tak menjadi pelajaran sama sekali. Seperti kata pepatah : masuk telinga kanan, kemudian keluar dari telinga kiri.
Faktor Yang Menasihati
Yang menasihati ternyata salah orang. -.- Tidak tepat memberikan nasihat. Bisa jadi, yang ia sampaikan seharusnya bukan untuk oranglain, melainkan untuk diri sendiri. Tak jarang, sebuah nasihat tidak mempan.. karena si pendengar merasa, si penasihat juga masih perlu diperbaiki. Lebih pantas jadi objek yang dinasihati ketimbang jadi subjek yang menasihati. :(
***
Dan dari ketiga faktor itu,.. kiranya sms tadi adalah sebuah teguran dari Allah! Agar diri, tidak "sok" menasihati. Diamlah, bel! Coba berkaca dulu, masih banyak hal yang perlu diperbaiki dari dirimu, bel!
Nasihat terbaik adalah keteladanan.. Jika melihat kesalahan orang lain, perbaiki diri! Biarkan perbaikan dirimu menjadi nasihat yang tanpa kata untuknya. (*tapi bukan berarti ria yaa.. hehe)
To the one whom sent me long message that tells "Maaf bel, kali ini nasihatmu tak mempan!" :-D
Jazakallah khairan^^
Maaf, jika ada kata yang melukai, pada nasihat kemarin. Tak ada niatan selain untuk kebaikan. Maaf bila tak berkenan.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya