Follow Me

Sunday, November 8, 2020

SS Week 1 - Tadabbur Al Quran Al Hakim

Bismillah.

#guidelight #batch3 #lightseeker


Jumat pagi sebelum sharing session dengan teman dan mentor halaqah Maryam, aku menyempatkan menonton penjelasan surat Yasin oleh Ustadz Nouman Ali Khan di channel YouTube Quran Weekly [1]. Dalam video tersebut disebutkan bahwa salah satu fungsi qosam (sumpah) dalam Al-Quran adalah untuk menarik perhatian dan objek sumpah digunakan untuk membuktikan kalimat atau ayat selanjutnya.

Allah menjadikan Al Quran sebagai bukti bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam adalah salah seorang dari utusan-Nya. Al Quran yang hakim, yang di dalamnya terdapat kebijaksanaan, terdapat hukum, dan tersusun dengan sempurna adalah bukti bahwa Nabi Muhammad adalah Rasulullah. Karena sifat “hakim” yang dimiliki quran, menunjukkan bahwa ayat-ayat tersebut tidak mungkin buatan manusia. 

Saat itu kondisinya, semua orang mendustakan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam. Beliau (shalallahu’alaihi wasalam) dicap orang gila, pendusta, penyihir, dan berbagai julukan yang tidak pantas. Ustadz Nouman menjelaskan bahwa terkadang propaganda atau apa yang orang lain katakan berulang-ulang pada diri kita bisa membuat kita percaya. Kita bisa terpengaruh. Bayangkan jika satu kampung mengatakan bahwa kita seorang pembohong. Bagaimana perasaan kita? Kita mungkin jadi ikut bertanya-tanya, apakah aku seorang pembohong? 

Kemudian ayat ini turun, Allah dengan Al Quran memberikan penegasan sekaligus comfort pada Rasulullah. Bahwa engkau (Muhammad) adalah diantara orang yang diutus. Bahwa Rasulullah adalah among the one who are sent. Ada tiga taukid yang begitu kuat, mulai dari qosam, kemudian kata inna dan juga huruf lam. Allah menjadikan Al Quran sebagai penguat di kala Rasulullah diserang oleh propaganda kafir quraisy yang tidak ingin dakwah islam menyebar. 

Penjelasan tersebut mengingatkanku pada suatu masa, aku pernah di posisi tersebut. Saat langkahku limbung dan aku begitu takut akan opini orang-orang sekitar. Saat itu aku sedang jatuh dalam kubangan dosa, tersesat dan tidak tahu jalan pulang. Overthinking di otak, was-was setan, juga pandangan orang lain membuatku ingin menyerah. Saat itu, alhamdulillah ‘ala kulli hal, Allah memberikanku hidayah untuk membuka kembali Al Quran, membaca ayat-ayatNya meski terbata. Dari ayat-ayatNya aku mendapatkan obat, ketenangan dan kekuatan. 

Bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hambaNya. Bahwa ampunanNya begitu luas, aku cuma melangkah dan berlari ke arahNya. Bahwa opini semua orang tidak berarti apapun dalam hidupku. Bahwa aku masih hambaNya, hamba yang terus Allah hujani begitu banyak nikmat meski berulang kali aku mendustakan nikmat tersebut. Bahwa Allah tidak melihat hasil, Allah melihat proses. Garis finish memang masih jauh, aku masih tertatih untuk berlari ke arahNya, tapi Allah menghitung tiap langkahku, tiap kali aku berusaha bangkit meski berkali-kali jatuh. Bahwa meski semua orang tidak tahu, Allah Maha Tahu apa yang aku rasakan. 

Sejak saat itu, aku berusaha untuk lebih banyak berinteraksi dengan Al Quran. Bukan cuma secara horizontal tapi juga secara vertikal. Bukan cuma membaca dan menghafal, tapi juga mempelajari maknanya dan mentadabburi ayat-ayatNya. 

Pekan ini yang dibahas sampai ayat 12. Aku membaca dalam ibnukatsir online [2], bahwa ayat tersebut mengandung isyarat bahwa Allah dapat menghidupkan kembali hati orang yang dikendakiNya dari golongan orang-orang yang kafir. Senada dengan salah satu ayat favoritku surat Al Hadid ayat 17. Semoga Allah memberikan kehidupan pada hati kita, meski mungkin pernah hati kita kering, mengeras dan bahkan mati. Semoga Al Quran menjadi hujan yang menghidupkan hati. Aamiin.

Allahua'lam.

***

Keterangan:

[1] https://www.youtube.com/watch?v=W-vDB94Axwg

[2] http://www.ibnukatsironline.com/2015/09/tafsir-surat-yasin-ayat-8-12.html

PS: Baru banget nyadar kalau seri Yasin dari ustadz Nouman udah ada transkrip dan video bersubtitlenya. Ini link playlistnya

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya