Follow Me

Wednesday, November 25, 2020

I Can't Stand Compliments

Bismillah.


Ada rasa terima kasih memang, saat sebuah pujian ditujukan pada diri. Tapi sejujurnya, lebih banyak perasaan tidak nyaman.


***


Judulnya mungkin kurang tepat ya. Ga bisa disebut ga suka juga, karena reaksi pertamanya tetep aja manusiawi, siapa yang ga suka dipuji? Apa lagi perempuan ya. Telinganya suka dimanja kata-kata indah. Tapi reaksi spontan itu biasanya tidak bertahan lama. I don't know how to react, pengennya sih diem aja, tapi ada momen saat aku harus merespon.


Rasa tak nyaman akan kehadiran pujian itu adalah karena aku tahu betul aku tidak pantas menerima kata-kata tersebut. Allah tahu, aku tahu, dan mereka tidak tahu. PRku: harus ngafalin doa sahabat tentang prasangka baik dan pujian orang lain pada kita.


Ada satu lagi alasan lain. Pujian-pujian itu, entah tulus atau tidak, menjadi pupuk bagi penyakit hati. Penyakit hari yang sering kali begitu pandai bersembunyi. Semut hitam, di atas batu hitam, di gelap malam, dalam hutan. Menulis tentang ini mengingatkanku pada quotes-nya ustadz Salim A. Fillah. Ada yang hafal? Aku cuma ingat beberapa kata saja, asap terbakar, putih nanah. Let's just googled cause I don't remember the complete sentence.


Jika kau merasa besar, periksa hatimu. Mungkin ia sedang bengkak.

Jika kau merasa suci, periksa jiwamu. Mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani.

Jika kau merasa tinggi, periksa batinmu. Mungkin ia sedang melayang kehilangan pajakan.

Jika kau merasa wangi, priksa ikhlasmu, mungkin itu asap dari amal shalihmu yang hangus dibakar riya'. 

- Salim A. Fillah


***


Penutup. Semoga Allah menjaga hati kita dari berbagai penyakit hati. Semoga Allah menyembuhkan hati kita, jika ia sedang sakit dan merintih dalam diam. Semoga Allah menghidupkan hati kita, jika ia mengeras setelah lama tidak merasakan sejuknya hujan ayat-ayatNya. Aamiin.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya