Follow Me

Sunday, December 20, 2020

Tidak Terhitung Permintaan Maaf

Bismillah.


Apakah terhitung sebagai permintaan maaf jika dari awal sudah berniat untuk melukai?


***


Seseorang minta maaf sebelum melakukan sebuah kesalahan, ia meminta maaf di awal untuk menghilangkan rasa bersalahnya. Ia minta maaf, namun ia tetap melukai. Apakah hal itu bisa dihitung sebagai permintaan maaf?


Seseorang, menyembunyikan pisau di dalam lengan bajunya yang panjang. Ia mendekat kemudian berkata, "maaf ya, kalau aku melukaimu". Yang diajak bicara mengerutkan kening, heran. "Aku gak paham. kamu baru saja hadir dan menyapa. Bagaimana itu bisa melukai?"


Baru saja ia bertanya, ia merasakan tangannya tergores benda tajam, ia refleks melihat tangannya, goresan panjang tipis, titik-titik darah mulai terlihat diiringi rasa perih. Luka tersebut, memang bukan siletan dalam yang butuh jahitan, tapi benar, bahwa ia terluka.


Orang, yang di lengan bajunya tersembunyi pisau meminta maaf lagi. Ia berkata, bahwa luka itu karena ia duduk di sampingnya. Ia berkata, ia lupa membawa sarung penutup pisau.


Ia yang tangannya kini sedang dicuci di bawah aliran air menjawab dengan suara lembut, "tidak apa-apa, hanya goresan kecil. Yang penting jangan diulangi saja kesalahannya."


Seketika awan hitam seolah menutupi wajah pemilik pisau. Ia terdiam lama sembari mengamati orang yang terluka mengeringkan lukanya dan membubuhi antiseptik.


"Aku akan coba" jawabnya berusaha berjanji agak kejadian tersebut tidak terulang.


Mereka duduk bersebelahan lagi. Hening, tanpa percakapan. Hingga akhirnya pembawa pisau berdiri dan mengatakan "Sebaiknya, kita ga berteman. Karena aku sudah melukai kamu", ucapnya.


Yang diajak bicara lagi-lagi dahinya mengerut. Ia merasa aneh. Bukankah hubungan antarmanusia selalu begitu? Akan ada saat salah satu menyalahi yang lain, atau yang lain menyalahi yang satu. Lalu saling minta maaf. Dan berusaha tidak mengulang. Begitu, berulang.


Tapi si pemilik pisau terlihat sudah bulat. Ia berbalik dan pergi menjauh. Membuat yang ditinggalkan pergi bertanya-tanya diliputi prasangka yang ia harap salah.


***


Bukan kesalahan, jika di awal sudah diniatkan. Bahkan bisa termasuk kejahatan.


Bukan permintaan maaf, jika tidak diikuti dengan perubahan sikap.


Jadi, apakah bisa terhitung permintaan maaf?


Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya