Follow Me

Thursday, February 22, 2018

Halu'a

Bismillah.

Pernah saya sedikit membahas tentang halu'a setelah menonton video khutbah ustadz Nouman yang berjudul Devine Remedy.

Beberapa waktu yang lalu, saya menonton ulang video pembahasan surat alma'arij masih dari ustadz Nouman di video yang berjudul Full Night of Inspiration.

Dari video tersebut, saya jadi sadar, bahwa ada satu hal yang lupa saya tuliskan mengenai halu'a. Bahwa halu'a itu state, bukan kondisi yang tetap. State, maknanya bisa berpindah dari satu state ke state lain. Artinya kita bisa terhindar dari sifat halu'a.

Kalau kita pahami makna halu'a, kemudian mengetahui contoh-contohnya, kesannya manusia kok gitu banget ya? hehe. Mudah mengeluh, mudah putus asa, pengecut, pemarah, reaktif. Padahal di sisi lain, Allah memuliakan manusia (17:70) , dan membanggakan manusia sebagai ciptaan terbaik. Ini yang ga boleh kita lupa. Halu'a itu cuma state. Jadi jangan berputus asa hanya karena kadang kita jatuh dan termasuk orang-orang yang halu'a. Harus muhasabah lagi, taubat lagi, memperbaiki shalat kita lagi. Biar bisa masuk standar musholin (orang-orang yang shalat).

***

Masih dari video Night of Inspiration. Ada tiga surat dimana Allah mendeskripsikan syarat-syarat manusia tertentu. Yang pertama, yang paling tinggi, di awal surat Al Mu'minun. Yang kedua, 'ibadurrahman, di surat Al Furqan, ayat berapa hayo? Dan yang ketiga surat alma'arij tentang orang-orang yang shalat.

Kalau boleh nambahin, surat Al Ashr. Syarat super minimum, supaya tidak termasuk orang yang merugi.

Jadi teknisnya bertahap. Kita berusaha memenuhi syarat-syarat di surat Al Ma'arij, nanti syukur-syukur bisa belajar dan memenuhi deskripsi di surat AlFurqan dan menjadi 'ibadurrahman. Yang terakhir, menjadi al mu'minun, deskripsi orang yang benar-benar beriman. yang beruntung (':

Semoga kita diberikan kekuatan dan kemampuan untuk meniti jalan lurus, mendekat kepada Allah, terus menerus memperbaiki diri di hadapanNya. Hingga kelak mati, kembali padaNya dalam keadaan terbaik. Aamiin.


Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya