Follow Me

Saturday, March 3, 2018

Benarkah Membaca Memudahkan Kita dalam Menulis?

Bismillah.

Judulnya, termasuk pertanyaan retoratif kah? Bagi saya, ya, pertanyaan retoratif. Jawabannya satu. Ya.

Buktinya? Apa dasarnya? 


Pertama, membaca menambah pengetahuan. Menulis membutuhkan pengetahuan, selain pengalaman dan imajinasi.

Kedua, membaca membuahkan ide. Semacam pemantik, semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak ide yang bisa dipetik.

Ketiga, membaca menambah kosakata dan diksi yang kita miliki. Ga percaya? Hehe. Lihat saja, orang biologi yang tanpa sadar banyak menggunakan istilah biologi meski yang ditulisnya adalah pengalaman sehari-hari. Atau orang yang terjun di bisnis, akan banyak istilah bisnis yang keluar dari lisan dan tulisannya, meski ia tidak bermaksud ingin menggunakannya. Karena banyak baca, jadi tanpa sadar dipakai saja.

Keempat,... apa lagi ya? hehe.

***

Beberapa bulan terakhir, saya memaksa diri saya memulai lagi membaca. Meski saya termasuk yang sangat lambat, satu buku tipis baru selesai beberapa pekan,bahkan bisa lebih dari sebulan. Saya merasakan efeknya, dalam tulisan saya.

Setiap nulis apa gitu di sini, bawaannya pengen ngasih tahu kutipan dari buku yang saya baca.

Kalau saya sudah baca beberapa halaman dari sebuah buku, keinginan untuk menuangkan ke sini begitu besar. Hehe.

Pengennya sih, foto aja paragraf tertentu dan post di sini. Selesai. Tapi kan, ga bisa gitu aja. Ada tambahan yang ingin saya sampaikan juga. Tapi ga banyak sih.

***

Oh ya, selain buku, banyak baca tulisan yang bagus di blog/web juga banyak bantu untuk memudahkan kita menulis.

Saya rutin buka medium, follow beberapa channel bagus, baca dari daftar bacaan di blogger, juga catet blog orang yang melintas di sosmed (ig, wa, line, fb). Memang sih kesannya banyak informasi, tapi yang penting di taruh dulu linknya di tempat tertentu, jangan dibaca saat itu juga. Kalau memang Allah takdirkan kita baca, in syaa Allah dibaca. hehe.

Sulit memang produktif membaca infomasi yang berkualitas, di zaman sekarang, dimana hoax jadi viral, plus berita kehidupan privat orang-orang lain, yang sebenernya ga perlu dibaca berseliweran di timeline hehe.

Tapi in syaa Allah bisa kok. Harus banyak usaha, dan belajar scanning, jangan ragu unfollow, matikan notif dari grup tertentu, dll.

Tidak mudah, tapi bisa in syaa Allah. Semoga waktu kita tidak banyak dimakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Banyakin doa, banyakin usaha, lalu tawakkal.

Semangat membaca dan semangat menulis ~

Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya