Follow Me

Thursday, March 29, 2018

Tentang Tulisan Reaktif

Bismillah.


Beberapa postingan belakangan ini merupakan tulisan reaktif. Apa sih bedanya tulisan reaktif dan tulisan non-reaktif? Bedanya di jeda waktu. Tulisan reaktif itu biasanya tulisan spontan yang tergerak atas perasaan sensi ku, sensi di sini ga mesti marah, bisa juga perasaan ga nyaman, ga setuju, ingin bertanya, atau juga ingin menjawab pertanyaan. Rasanya seperti ada yang menggelitik otak dan jemarimu, harus dituang kemana gitu. Dan aku biasanya memilih untuk menuangnya di blog magic of rain, tapi ada saat-saat ingin di publish ke umum, kalau blog magic of rain kan yang baca cuma sendiri hehe.

Tulisan non reaktif itu, biasanya ada jeda waktu. Dari "ide tulisan" yang biasa muncul dari kejadian, atau interaksi dengan buku/manusia, kemudian ada jeda, dimana aku mengolah pengetahuan yang kuketahui, terhadap ide tersebut. Kalau lagi niat banget, biasanya ada proses cari referensi, biar hasil tulisanku bukan sekedar yang aku tahu, tapi juga jadi membuatku belajar hal baru. Di jeda ini juga, akan ada proses pembuatan outline, sebagian aku simpan di kepala, kadang aku buat draftnya saja dulu di sini, atau di tempat lain (di kertas terdekat biasanya).

***

Bicara tentang tulisan reaktif tiba-tiba mengingatkanku akan istilah expressive writing. Istilah yang digunakan untuk menulis yang 'menyembuhkan' luka. Kalau expressiv writing, justru harus ekspresif, dan biasanya tulisan lebih ekspresif kalau reaktif. Karena terbawa perasaan emosional. Berbeda sama tulisan non-reaktif, yang mayoritas menggunakan otak rasional. Ya, bawa perasaan juga sih. Tapi ga se-dominan tulisan reaktif.

***

Orang yang perfeksionis, biasanya jarang menelurkan tulisan reaktif. Semua kata sudah terencana, ejaan harus benar, kalimatnya juga harus beneran efektif. Judul harus yang click bait. Mungkin juga disiapin gambar yang mau disisipkan di tulisan tersebut. hehe. *teringat betapa banyak tulisan di blog ini yang belum dihiasi gambar. hm..  

***

Udah sih, itu aja yang ingin saya tulis mengenai tulisan reaktif. Reaktif atau tidak, tetaplah menulis~ Tapi untuk tulisan reaktif, usahakan jangan ditulis di "jalan raya". Bukan di sosial media, di mana banyak mata yang membaca. Di blog boleh, kalau pengunjung blogmu ga rame-rame banget. Atau di tempat-tempat sepi lainnya.

Sekian, semangat menulis~

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya