Follow Me

Sunday, March 18, 2018

Supaya Dapat Melihat Diri yang Sebenarnya

Bismillah.
#buku

Pertama, maaf atas judul yang sangat tidak menarik. Hehe.

Hanya ingin menuliskan di sini, sedikit pelajaran dan kutipan yang saya dapatkan dari buku Revive Your Heart (RYH), Nouman Ali Khan.

***

Manusia... suka tidak suka, sadar tidak sadar, suatu saat akan mengalami, bagaimana pujian dan kritik dari orang lain mempengaruhi pandangan kita terhadap diri.

Kalau kata Ustadz Nouman dari buku RYH, ini fenomena manusiawi.
... when people get praise and criticism from others all the time, you know what starts happening? They start getting affected by it. They start seeing themselves in light of how other people see them. So their image of themselves becomes polluted because they're not seeing themselves for who they really are, they're seeing themselves in light of other people's words. That's a human phenomenon. -Nouman Ali Khan
Membaca paragraf itu mengingatkanku fase-fase saat aku kehilangan diriku. Bagaimana ketakutanku, kekhawatiranku, hanya karena aku terbiasa mendengar pujian dan kritik. Seolah pujian atau kritik dari orang lain tersebut mempengaruhi siapa diriku. Seolah saat semua orang memandangku rendah, sebenarnya aku memang seorang yang sangat rendah. Atau sebaliknya.

Kalimat selanjutnya dari ustadz Nouman Ali Khan, juga mengingatkanku, masa saat aku perlahan mulai mencari lagi diriku, saat aku mulai perlahan keluar dari fase gelap tersebut.
This is why we have Allah's word. So we can see ourselves in light of Allah's words; and that will help us see ourselves for who we really, truly are. -Nouman Ali Khan
Al Quran.. mendekat lagi ke Al Quran, membacanya, mempelajarinya, mendengarkan kajian tentangnya. Sedikit demi sedikit, interaksi dengan Al Quran mengingatkanku tentang siapa diriku. Mengingatkanku tentang betapa tidak pentingnya, pujian dan kritik manusia, betapa mereka.. what they think of me, what they talk about me, means nothing to me. Aku tetaplah aku. Jika aku merah aku tetap merah. Meski semua orang mengatakan aku biru. Juga, jika aku hitam maka aku tetap hitam. Meski semua orang mengatakan aku putih.

Lewat membaca kalam-Nya, mendengarkan firman-Nya, memikirkan dan belajar tentangnya (Al Quran). Cuma dengan itu, kita bisa membersihkan polusi yang awalnya memburamkan identitas kita yang sebenarnya. Saat kita salah, Quran lah yang menegur kita, kadang dengan lembut, kadang dengan hantaman keras. Saat kita berusaha melakukan hal baik, Quran juga.. firman Allah-lah yang akan menghibur kita. You're doing well, Allah knows your struggle, Allah puts that burden cause He knows you can handle it. 

***

Akan ada saat kita masuk lagi ke fenomena manusiawi itu, lagi. Karena itu wajar. Kritik dan pujian dari manusia, mungkin akan mempengaruhi kita. Tapi semoga saat itu.. kita tidak lupa untuk terus berpegang teguh pada kalamullah. Sehingga kita tidak mudah terombang ambing karena polusi pujian dan kritik manusia.

Wallahua'lam bishowab

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya