Follow Me

Tuesday, March 27, 2018

Tulisan Reaktif Lagi

Bismillah.

Seseorang berkata,
"Duh, aq sedih deh kl lama ga berkabar sm tmn tp tau2 pas berkabar denger ada yg ga lanjut kuliah, ada yg cerai, dll. Rasa2nya pgn ngulang ke beberapa wkt lalu nepuk pundaknya siapa th bs berubah kputusannya......"
Aku membacanya pelan, tidak emosional, tapi jujur, membacanya membuatku ingin reaktif dan menulis di sini.

***

Aku tahu, beliau lebih paham tentang kata 'seandainya' yang seharusnya dihindari.

Aku tahu, beliau hanya menuangkan perasaannya, saat lebih dari sekali ia menemukan kabar keputusan 'mengejutkan' dari teman yang lama tidak berkomunikasi dengannya.

Tapi aku ingin menjawabnya, di sini...

Bahwa meski ia ada saat itu, disamping teman-temannya, menepuk pundaknya, menjadi salah satu orang yang menguatkan teman-teman tersebut di saat gejolak pilihan yang konsekuensi tidak kecil. Meski ia ada di sana, saat itu. Dan kemudian waktu berlalu, menjadi saat ini. Keputusan teman-temannya mungkin akan tetap sama. Why? Karena sudah terjadi, dan itulah yang disebut takdir. Yang sudah terjadi.

***

Untuk siapapun yang mungkin merasakan keterkejutan yang sama, atas kabar dari teman yang lama tak berkomunikasi.

Instead of wondering how it might have been, if you had been there beside them before they made such decision. Instead of asking 'why' to them. Maybe it's better for you to ask for their feeling,


"Are you okay now? What's happen is happened. What's your next plan?" Instead of telling them, that you're sorry for not being there for them. You can just begin to keep in touch with her, and keep staying beside them, despite their previous 'shocking' decision.

Karena sebenarnya, yang mereka pikirkan, bukan tentang bagaimana kita tidak ada di samping mereka pada saat-saat yang lalu. Tapi mungkin, yang mereka sekarang pikirkan, dan khawatirkan, adalah apakah kita mau tetap di samping mereka, meski setelah mengetahui keputusan yang mereka ambil.

***

Terakhir, jangan salahkan dirimu.. atas apa yang tidak kamu ketahui sebelumnya. Tujuan mereka baru menceritakan keputusannya padamu, bukan supaya kamu merasa bersalah. Tidak. Saat kamu akhirnya mengetahui keputusan tersebut, dari lisan/jemari mereka, itu artinya mereka percaya padamu, bahwa keputusan mereka di masa lalu, tidak akan mempengaruhi hubungan pertemananmu dan mereka. Karena bagi mereka, tidak mudah, mengungkapkan fakta bahwa mereka memilih keputusan tersebut.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya