Follow Me

Wednesday, December 19, 2018

Permanent Marker

Bismillah.

#random

Hampir dua bulan. Kini bukan lagi yang pernah, tapi yang baru. Dan jujur aku meragu. Apalagi kuingat Ramadhan lalu, saat seseorang memberitahukan bahwa seharusnya urutannya dijaga. Bahwa yang salah, harus diperbaiki dahulu, sebelum nanti naik level. Karena lebih sulit memperbaiki hal buruk yang sudah jadi kebiasaan dibandingkan melakukan dan membiasakan hal baik. Ragu. Tapi aku ingin terus melangkah. Semoga kelak, diizinkan bertemu seseorang yang bisa mengoreksi langsung. Tidak seperti ini, bukan dengan sistem ini. Atau.. semoga yang enggan menyimak, kini mau meluangkan waktu mendengarkan. Karena jujur, untuk hal ini memang tidak bisa sendiri.

Satu lagi. Masih terkait tapi beda alinea, beda pokok pemikiran. Jadwalnya perlu disesuaikan. Agar kebiasaan buruk terkikis sedikit demi sedikit. Kemudian yang lain diisi dengan kegiatan yang juga penting untuk mewarnai hari. Seperti menulis, yang seharusnya punya jadwal rutin setiap harinya.

Terakhir, semoga tulisan abstrak ini bisa jadi catatan untukmu Bell. Catatan,.. untuk kemudian dilaksanakan.

Allahua'lam.

***

PS: Judulnya serasa ga nyambung? Sebenarnya nyambung. Bayangkan sebuah papan tulis, lalu kau menulis sebuah kata dengan permanent marker. Ternyata, ejaannya salah. Tulisan ini sedikit banyak berbicara tentang sesuatu dengan analogi permanent marker.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya