Tugas pertama KMO Club Batch 15.
***
dari unsplash |
Pernah aku menulis sebait puisi tentang menulis dan P3K.
“Karena merangkai kata bagiku
adalah hiburan atas segala pilu
P3K atas segala luka
ekspresi atas segala suka”
Begitulah makna pertama merangkai kata bagiku. Menulis bukan lagi sebuah hobi bagiku, namun sudah menjadi kebutuhan untuk menghibur, mengobati serta mengekspresikan hati.
Dari menulis, keinginan untuk menyusun buku hadir. Tapi prosesnya tidak mudah. Berulangkali aku diingatkan harus ada strong why, yang akan menemani perjalanan menyusun buku, sampai buku tersebut lahir dan menjadi jejak karya kita.
Allah menakdirkanku hadir di banyak forum online tentang kepenulisan, menanam sedikit demi sedikit agar tekad menerbitkan buku makin kuat. Lalu lewat rencanaNya aku bertemu channel Telegram Indonesia Menulis, dari sana jadi tahu pendaftaran KMO Club Batch 15.
Materi pertama, seolah menggedor pintu hatiku. Tentang ikrar yang isinya mengizinkan diri menjadi penulis. Kalimat sederhana yang perlu diulang-ulang diucapkan dalam hati. Membuat mata tiba-tiba memanas, dan mengobarkan lagi api semangat menulis.
Kang Tendi memaparkan alasannya mengapa beliau menulis. Betapa banyak buku yang “meracuni” otak manusia. Dan betapa mahalnya kebenaran, kebaikan serta perbaikan.
“Kegundahan saya sekarang adalah betapa mahalnya sebuah kebenaran, betapa mahalnya sebuah kebaikan, dan betapa mahalnya sebuah perbaikan.Ini benar-benar bikin saya nggak bisa tidur.” - Tendi Murti
Saya jadi teringat lagi, bahwa menulis memang merupakan ekspresi hati, bagaimana rangkaian kata mampu mengeja rasa. Namun kata memiliki kekuatan untuk menggerakkan. Jika menulis kita niatkan untuk kebaikan, lalu Allah berkahi tulisan kita, maka tulisan tersebut dapat menggerakkan pembaca untuk melakukan hal baik, mendekat pada Allah, serta mengambil manfaat dari tulisan tersebut.
Saya pun begitu. Saya ingin tulisan saya, bukan sekedar kata. Tapi kata yang mengubah, menginspirasi dan mengajak tuk menjadi lebih baik. Kata yang bisa bernilai amal shalih, yang pahalanya mengalir sampai ke akhirat. Kata yang menjadi wasilah, agar baik penulis maupun pembaca melangkah mendekat kepada Rabb Semesta, Allah azza wajall.
Semoga tulisan ini, bisa menjadi bibit yang kelak akan tumbuh subur. Sehingga menulis, bukan lagi dinikmati diri sendiri, tapi juga membuahkan karya berupa buku, buku yang mengajak pada kebenaran, kebaikan dan perbaikan.
Allahua'lam.
***
Tulisan ini diupload pertama kali di facebook : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10213180135644850&id=1439117666
***
PS: Baru nyadar aku salah baca deadline-nya. Kirain teh malam ini jam 9, padahal batas akhirnya besok jam 9. Wkwkwk. Gapapa, bagus, jadi ngumpulin lebih awal hehe.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya