-Muhasabah Diri-
Innahum yaraunahu ba'ida, wanarahu qariba*
railway (from unsplash) |
***
Rasanya baru kemarin, 29 November, aku berbincang dengan teman lama, satu SD, lewat sebuah aplikasi dengan ikon berwarna hijau. Ya, rasanya baru kemarin ia bercerita padaku, tentang salah satu sahabatnya yang baru perpulang ke peristirahatan sementara, sendiri, tanpa teman kecuali amal shalih. Teman satu SMEA yang aktif juga di karate, seperti temanku. Sakit gagal ginjal, namun tidak menceritakan apapun, sampai berita berpulangnya hadir. Sehari sebelumnya, entah mengapa perasaan temanku mellow, lembab matanya, siap seketika meluapkan air mata. Temanku mengenalnya belum lama, tidak selama aku dengan temanku, tapi bayangan kehadirannya saat temanku membutuhkannya berulangkali mampir di kepalanya. Perempuan itu, yang berpulang itu memberikan jejak indah, maka saat ia pergi, temanku merasakan kesedihan, yang ia sendiri asing. Ia berkata padaku, rasanya baru pernah menangis seperti ini, atas kepergian 'anak orang'.
***
Baru kemarin,... lalu hari ini, kudengar kabar kepulangan seseorang. Perempuan juga, kali ini seorang Ibu, sekitar tiga bulan yang lalu ia baru melahirkan anak keduanya. Jujur membaca beritanya di sebuah grup aplikasi berwarna hijau, sulit untuk langsung percaya. Kubaca beberapa respon, satu persatu.
Belum lama rasanya, aku membaca tulisannya, tentang perjuangan melahirkan anak keduanya. Aku ikut berkaca-kaca membacanya, bahkan juga menceritakan ulang kisahnya pada kakakku yang saat itu lewat HPL dan mulai diliputi keresahan dan kecemasan.
Belum lama rasanya, saat aku mengenal namanya, kemudian saat aku tahu ia ternyata menempuh pendidikan S2 di ITB, saat tahu ia ikut berlatih putri gading. Belum lama.
***
Kita hampir selalu berpikir bahwa kematian itu jauh, dan hari kebangkitan itu masih lama. Tapi dua berita yang berdekatan itu... seolah ingin menyadarkanku. Bahwa kematian itu dekat, begitu pula hari kebangkitan.
Pertanyaannya, apakah pengetahuan itu mampu menggerakkan kakimu? Dan membuatmu keluar dari kelalaian dan lupa yang berulang menimpamu?
***
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un..
Allahummaghfirlahuma warhamhuma wa afihuma wa'fuanhuma.
***
*QS Al Ma'arij 6-7
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya