Follow Me

Friday, December 14, 2018

Mengizinkan Diri untuk Menjadi Penulis

Bismillah

Sudah lama aku ikut komunitas online menulis, mulai dari Kompilasi, Rumpun Aksara, Serdadu Aksara, EMC, KMK, Menulis Aja, Perempuan!, Sabtulis, 8PM, Sharpen the Saw, Partai Literasi, dan sekarang KMO. 

Awal kenal KMO dari channel telegram Indonesia Menulis, tahu agenda besar tahunan / dua tahunan yang namanya Jumpa Penulis. Banyak materi kece di sana, tapi kalau ga standby dibaca, kemungkinan ga dapet manfaatnya. Aku baru sadar beberapa waktu lalu, saat materinya hendak aku copas sebagian untuk diceritakan di sini, eh udah ga ada hehe. Dari situ diberitahu tentang KMO Club angkatan #15. Ini gratis dan ga ngasih syarat harus share ke berapa kontak atau grup hehe. Daftar deh, malem kemarin mulai kegiatannya. 

Tiap peserta dikasih dua "nyawa", gamifikasi. Habis materi ada tugas, kalau ga ngumpulin atau telat, "nyawa"-nya berkurang satu. 

Materi semalem aku agak telat bacanya, jam 9 baru bisa standby di telegram. *yang ini harusnya ga perlu diceritain ya? wkwkwk. 

Anyway, materi semalam tugasnya menuliskan ikrar, kalimat sugesti bahwa kita mengizinkan diri kita untuk menjadi penulis. 

Semalem, aku coba ulangi kalimatnya. satu, dua.. gatau kenapa mata jadi panas dan lembab. Teringat keinginan menjadi penulis, yang sering aku cuap-cuapkan di sini, draft buku yang terbengkalai, alasan dan excuse yang membuatku 'ragu' naik tangga agar tidak berhenti menulis di sini.

Mungkin benar, selama ini.. aku belum sepenuhnya mengizinkan diriku menjadi penulis. Mungkin itu... salah satu alasan mengapa strong why belum terbentuk dan menggerakkanku untuk merampungkan tulisan agar menjadi karya sebuah buku. 

***

Tugasnya, terakhir di kumpulkan malam ini jam 21.00 di publish di facebook. Jujur keraguan itu masih ada. Facebook itu bagiku "jalan raya". Bisakah aku memberanikan diri menyatakan ikrar, bahwa aku ikhlas mengizinkan diriku menjadi penulis?

Allahua'lam. Sekarang tugasku, buat dulu.. selain posting foto ikrar yang ditulis tangan, juga membuat tulisan alasan mengapa menulis. jadi inget Aksara Salman ITB dan tugas Ambak, hehe.

Sebelum posting di fb, izinkan aku post di sini ya. 

Bismillahirrahmanirrohim. 


***

Semoga Allah menguatkan tekadku, dan menjadikanku penulis, yang karyanya mengajak pembaca menuju jalanNya, mendekat padaNya, serta mengenal tentangNya. Penulis, yang karyanya bukan hanya bernilai di dunia, tapi juga di akhirat kelak, dihitung sebagai amal baik, sebagai amal yang terus mengalir. Aamiin. 

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya