Tenggelam dalam Masalah Pribadi
Isabella Kirei
April 27, 2019
0 Comments
Bismillah.
Sebuah kutipan dari e-book Tafsir Al Ashr, yang merupakan tulisan yang disusun dari ceramah Ustadz Nouman Ali Khan, oleh Suhendi Pusap.
***
Itulah salah satu alasan mengapa manusia merugi. Kita, atau maksudnya saya, seringkali terpaku pada masalah sendiri, tenggelam di dalamnya, berkutat dan sibuk sendiri. Padahal ada gambaran besar yang seharusnya kita lihat, kita pahami, dan kita jadikan pedoman untuk menjalani hidup.
Sedih, saat kita mendapati diri kita sibuk mengejar dunia dan tenggelam dalam permasalahannya. Sampai lupa, bahwa misi kita di dunia tidak hanya untuk bertahan hidup dan menggapai cita/ambisi itu. Bahwa kita seharusnya tidak hanya sibuk sendiri, tapi juga melihat dunia lewat kacamata jernih, al quran.
Buku tersebut mengingatkan saya, bawa kita harus terus sadar bahwa waktu kita akan segera habis. Tapi ironisnya kita justru merasa sebaliknya. Atau meski sudah tahu, kita masih saja memilih prioritas yang salah.
***
Di akhir e-book ini, ada QA terkait penulis, proses penulis mendengar podcast, sampai detail penyusunan buku. Saya merasa malu sekaligus mengapresiasi prosesnya. Malu, karena saya sering mengaku-aku ingin menulis buku, namun masih nol dalam usaha. Sedangkan penulis e-book ini, secara manual mentranskrip, menulis tangan dari apa yang didengar, kemudian menerjemahkannya, belum termasuk mengetiknya di hp.
Keterbatasan itu selalu merintang, tapi jika tekad kuat, dan kita tahu tidak ada waktu untuk menunda-nunda, keterbatasan apapun akan bisa teratasi, deangan izin-Nya. In syaa Allah.
***
Terakhir, surat kedua terpendek ini sebagai doa, agar kita bukan termasuk orang-orang yang merugi.
Allahummaj'alna minalladzina amanu wa 'amilushsholihati watawashou bil haqq watashou bishobr. Aamiin. Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Allahua'lam.
***
PS: maaf jika ada kesalahan transliterasi.
Sebuah kutipan dari e-book Tafsir Al Ashr, yang merupakan tulisan yang disusun dari ceramah Ustadz Nouman Ali Khan, oleh Suhendi Pusap.
Ketika manusia tenggelam dalam masalah pribadi, yang ia pikirkan hanyalah dirinya sendiri sehingga ia gagal melihat bahwa ia merupakan bagian dari sesuatu yang lebih besar, they fail to see the larger picture.
-Suhendi Pusap
drowning |
***
Itulah salah satu alasan mengapa manusia merugi. Kita, atau maksudnya saya, seringkali terpaku pada masalah sendiri, tenggelam di dalamnya, berkutat dan sibuk sendiri. Padahal ada gambaran besar yang seharusnya kita lihat, kita pahami, dan kita jadikan pedoman untuk menjalani hidup.
Sedih, saat kita mendapati diri kita sibuk mengejar dunia dan tenggelam dalam permasalahannya. Sampai lupa, bahwa misi kita di dunia tidak hanya untuk bertahan hidup dan menggapai cita/ambisi itu. Bahwa kita seharusnya tidak hanya sibuk sendiri, tapi juga melihat dunia lewat kacamata jernih, al quran.
Buku tersebut mengingatkan saya, bawa kita harus terus sadar bahwa waktu kita akan segera habis. Tapi ironisnya kita justru merasa sebaliknya. Atau meski sudah tahu, kita masih saja memilih prioritas yang salah.
***
Di akhir e-book ini, ada QA terkait penulis, proses penulis mendengar podcast, sampai detail penyusunan buku. Saya merasa malu sekaligus mengapresiasi prosesnya. Malu, karena saya sering mengaku-aku ingin menulis buku, namun masih nol dalam usaha. Sedangkan penulis e-book ini, secara manual mentranskrip, menulis tangan dari apa yang didengar, kemudian menerjemahkannya, belum termasuk mengetiknya di hp.
Keterbatasan itu selalu merintang, tapi jika tekad kuat, dan kita tahu tidak ada waktu untuk menunda-nunda, keterbatasan apapun akan bisa teratasi, deangan izin-Nya. In syaa Allah.
***
Terakhir, surat kedua terpendek ini sebagai doa, agar kita bukan termasuk orang-orang yang merugi.
Allahummaj'alna minalladzina amanu wa 'amilushsholihati watawashou bil haqq watashou bishobr. Aamiin. Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Allahua'lam.
***
PS: maaf jika ada kesalahan transliterasi.