Follow Me

Monday, January 7, 2013

Sorry

-muhasabah diri-

Bismillah..

Sorry. I feel apologize somehow. Pernah kuberkata pada seseorang, "paling tidak, aku tak mau menjadi beban".

***

Feel sorry. Merasa bersalah. Satu diantara beberapa perasaan yang menyesak dada. Membuat tidur tak nyenyak. Hati tak tenang.



Feel sorry. Merasa bersalah. Satu diantara beberapa perasaan yang membuat bicara kita terbata, pandangan kita tertunduk, dan ingin menghindar jika bertemu.

Untuk Manusia Lain

Untuk manusia lain, atau makhluk lain, merasa bersalah itu perlu. Tapi tetaplah pada batas kewajaran. Jangan berlebihan.

Perlu ada rasa bersalah yang menggayuti hati. Terutama untuk orangtua yang seringkali kita abaikan wejangannya, sekedar masuk telinga kanan, kemudian hilang entah kemana. Juga untuk teman, yang sering kita lukai lewat canda berlebih, atau sapaan tak sedap didengar. Atau untuk rerumputan liar, yang mungkin sering kita injak, atau kita cabuti seenak hati. Dan untuk yang lain, yang tiap-tiap diri lebih tahu, untuk siap rasa bersalah seharusnya menggayuti hati.

Jikapun iya ada perasaan bersalah yang hinggap. Maka jangan hanya membiarkan dada sesak karenanya. Tapi segeralah ambil tindakan. Temui ia yang untuknya rasa bersalah tumbuh, lalu minta maaf. Kalau sudah tidak ingat, kalau yang tidak kita tahu? Ya... kita bisa pasang status atau menulis di blog :
Kepada sesiapapun yang pernah terlukai oleh tutur tajam lisanku, atau perangai buruk akhlakku. Padamu kupinta maaf. Maaf. Maaf.
Ya, redaksinya nggak harus gitu juga sih. Silahkan sesuaikan dengan ciri khas masing-masing.

Untuk Allah

Masih tentang perasaan bersalah. Jika untuk manusia dan makhluk lain adalah perlu. Maka untuk Allah, rasa bersalah itu wajib menyusupi relung hati kita. Harus banget ada. Karena sepanjang hidup kita sampai detik ini, berapa banyak dosa yang kita perbuat? Tak terhitung. Karena sepanjang hidup kita sampai detik ini, berapa banyak maksiat yang kita perbuat? Tak terhitung. :'(

Maka segera beristighfar. Kemudian kembali, bertaubat.
"Setiap anak Adam senantiasa berbuat salah,
dan sebaik-baiknya orang yang berbuat salah
adalah yang senantiasa bertaubat"
(HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shohihut Targhib no. 3139)
***


Pada ia, yang pernah kuberkata padanya, "paling tidak, aku tak mau menjadi beban". Dan jika saat itu, aku tidak memenuhi kata-kataku. Sekedar menjadi beban. Aku minta maaf. Tak ada niat untuk sekedar menjadi beban. Wallahua'lam.

#bersihbersihdraft

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya