Follow Me

Tuesday, January 15, 2013

Nothing or Everything

Bismillah..

"2 Things define you : your patience when you have nothing; your attitude when you have everything"
itulah bunyi teks dalam gambar di atas. *sumber gambar: tumblr.com

***

Have Nothing? Are You Sure?


Awalnya aku mengangguk. Be-oh ria dan segera menyimpan gambar tersebut. Beberapa detik kemudian, aku mulai menyernyitkan dahi. Kemudian membaca lagi bagian "when you have nothing". Dan diri, kemudian bersensi ria. Somehow ingin mengoreksi. Benarkah ada saatnya kita tidak memiliki apa-apa. I mean, Allah selalu memberi kita nikmat. Tidak pernah tidak. Jikapun diri merasa menjadi manusia termalang seantero dunia, itu hanya karena kita membuta dari nikmatNya. Dan mata yang bisa melihat, jemari yang bisa meraba, lidah yang bisa mengecap, tiap hela nafas, tiap denyut nadi, dan.. "Nikmat TuhanMu yang manakah lagi?"

Have Everything? Are You Sure?


Yang satu ini juga kemudian memantik kesensianku. Membaca lagi bagian "when you have everything", membuatku bertanya pada diri. Memiliki segalanya? Pernahkah? Bukankah segala yang ada disekitar kita, buku kita, sekolah kita (*eh, bukan milik kita ya ITB? hehe). Ulangi. Bukankah segala yang ada disekitar kita :
- buku, pakaian, handphone, dan segala pernik yang kita beli
- Ibu, Ayah, Teman, dan setiap orang yang menyayangi/membenci kita
adalah milik Allah? Bahkan mata yang setiap hari kita gunakan untuk melihat, atau telinga yang setiap hari kita gunakan untuk mendengar, atau otak yang kita gunakan untuk berpikir, dan hati yang kita gunakan untuk merasa, semuanya milik Allah. Adapun kita, kita hanyalah hamba-Nya yang dititipi oleh Allah.

Innalillahi wa innailaihi roji'un. Sudahkah diri memaknai kalimat tadi? :'(

Yes, We Have Nothing

Dan kesensian kedua (baca: tulisan di bagian Have Everything? Are You Sure?), kemudian menggugurkan opini di sesi sensi pertama. Ah. Ternyata benar, bahwa kita tidak memiliki apapun.

Jika Diijinkan

Dan jika diijinkan, aku lebih suka quote di atas dimodifikasi menjadi begini:
"Two things that define you : your patience when you think you have nothing, and your attitude when you think you have everything"
***

Ini mungkin hanya tulisan sensi, seseorang yang terlalu teliti, seseorang yang take everything seriously. Haha :D Yasudahlah. Sometimes I laugh myself, how could I be that one -- who is too sensitive and face everything too serious. But after all. Aku tahu, aku hanya perlu berpandai-pandai, agar sifat tersebut muncul pada tempat dan waktu yang tepat. Tidak diledakkan. Tapi diredam, untuk kemudian diulur dalam kalimat-kalimat. Berharap ada juntai hikmah yang bisa dipetik oleh diri.

Wallahua'lam.

Edisi #SensiMe yang ke-sekian

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya