Sebuah cerpen, karya Usriyahf, *gapapa ya Us, sebut nama? Hehe. Judulnya Kado Wisuda, katanya pernah dimasukkan ke perlombaan, masuk 10 besar. Baru baca... setelah kami sama-sama dalam sebuah grup menulis J.
Setelah membaca tulisannya, kukirimkan pesan, bukan di grup, langsung ke orangnya, mengingat jam malam di grup tersebut.
"Bismillah. Uus... kyaa, baru baca cerpenmu, bagus ^^"
"ga kebayang kalau beneran jalan kaki dari daerah kampus ke braga, pasti cape banget kakinya hehe"
"dari cerpen itu... aku belajar satu hal. Kita ga pernah tahu, apa hikmah yang kita dapat dari rencana Allah. Kita yang harus menggalinya sendiri, in syaa Allah manisnya takdir akan bisa dirasakan, kalau kita mau mencari hikmah dibalik ketentuanNya."
"buat Syiefa (-nama tokoh cerpen), mungkin salah jurusan, niat yang belok. Tapi buat Allah, memang begitu Allah menentukan takdirNya. Karena lewat itu, Syiefa jadi bisa ke Solok, dengan bekal ilmunya, dengan pengalaman yang dipupuk pas kuliah sekian tahun di kampus tersebut."
***
Ya, gali, cari, dan temukanlah, hikmah yang Allah sembunyikan di balik takdir hidupmu, di antara setiap kejadian yang telah berlalu.
Cerpen Teh Uus, juga saat ini, saat aku menulis ini... sebenarnya terdapat rahasia dariNya. Seolah semuanya nyambung, it connects a lot of things for me. Curhat, boleh ya? Hehe. Sedikit, dan akan tetap abstrak in syaa Allah J.
Ada yang ingat, saat kutulis, bahwa mungkin lebih baik aku tidak pergi? Di tulisan fooling myself (2). Keputusanku berubah, aku berencana pergi, tidak sendiri in syaa Allah. Bersama suami? Ga, bersama adik hehe. Tiba-tiba inget rumor, info entah dari mana, nanti aku ceritain di post setelah ini.. Ditulis ulang versi kalemnya di sini
Kemarin juga, postingan seseorang mengingatkanku tentang kebodohanku, kesalahanku, yang lalu. Ia bukan menulis nasihat, kemudian aku baper. Bukan. Ia memposting sebuah foto, kemudian aku berkaca, pada diri... bahwa dulu, aku sungguh tidak berusaha lebih keras. Sudah terjadi, tidak bisa diubah. Selesai. Tapi sebenarnya belum selesai. Maksudnya, yang sudah terjadi memang tidak bisa diubah. Tapi selama kita masih bisa terus menerus, lagi dan lagi mengambil hikmah dari kejadian tersebut, maka belum selesai. Masih ada yang bisa kita lakukan.
Gali, cari dan temukan, hikmah yang Allah sembunyikan di balik takdir hidupmu.
My bad, my mistakes, my stupidity, my annoying myself hehe. Tidak berhenti di situ. Ada yang bisa diambil, sisi positifnya. Coba pikirkan, kalau perlu tuliskan. Hikmah apa yang Allah sembunyikan, dibalik kejadian tersebut. Ternyata banyak.
I would not write all of those posts here, if I didn't make those mistakes. Bahkan juga tulisan ini. Ga akan hadir.
Ga ada yang sia-sia. Mungkin kalau terbawa emosi negatif, waktu yang tidak sedikit itu seolah hilang tak berbekas, tak tertanda. Tapi sebenarnya, jejaknya ada, mungkin bukan dicap di selembar kertas, juga bukan terukir di sebuah batu. Tapi sungguh ada. Setiap momennya, setiap pengalamannya, setiap orang yang kau kenal, satu per satu, semuanya, meninggalkan jejak, melukis warna tersendiri. Sungguh, waktu yang mungkin tidak genap sewindu itu, tidak sia-sia. There's so many precious things you've got from there. And that's enough for you to thank Him, alhamdulillah Allah menakdirkanmu mengalami semua itu. Selesai.
Gali, cari dan temukan, hikmah yang Allah sembunyikan di balik takdir hidupmu.
It's not an easy thing. Perlu usaha. Untuk menggali tanah misalnya, seseorang membutuhkan alat, kamu bisa menggunakan tanganmu, tapi jika hikmahnya terkubur agak dalam, tanganmu akan keburu lelah hanya karena menggali kedalaman 30cm. Gunakan sekop, atau kalau perlu pacul hehe. Pacul bahasa indonesia kan ya? Bukan ding, cangkul ya? Trus teringat nyanyian masa kecil. Cangkul, cangkul, cangkul yang dalam. Menanam jagung di kebun kita. ~ *siapa yang ikutan nyanyi meski dalam hati?? Hehe
Gali, cari dan temukan, hikmah yang Allah sembunyikan di balik takdir hidupmu.
Cari, lebih teliti, jangan tergesa. Setiap sela, di atas, di bawah, di samping kanan, samping kiri, dibalik batu, di ranting pohon, bahkan di awan yang bergerak. *apa sih bell? Hahaha.
Cari, cari lebih teliti. Kecil pun tidak masalah. Hikmah kecil, sedikit. Mungkin itu yang baru bisa kita temukan. Tidak apa-apa. Terus cari lagi sembari bersyukur akan hikmah kecil yang baru bisa kita temukan. It takes time. Saat ini mungkin memang baru segini hikmah yang bisa kita kumpulkan dari kejadian A yang terjadi kurang dari setahun yang lalu. Nanti, kalau diizinkan Allah, kita bisa menemukan hikmah yang lebih besar atas kejadian A. In syaa Allah. Teruslah berbaik sangka padaNya. ^^
***
Terakhir, semoga Allah mudahkan kita, untuk mengambil hikmah dari setiap takdir yang Allah tuliskan di hidup kita. Aamiin.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya