Follow Me

Thursday, September 27, 2018

Medium, Blog, dan Interaksi di Dalamnya

Bismillah.
#bersihbersihdraft #blogwalking

Beberapa hari yang lalu (selum tanggal 11 September 2017), saya blogwalking di Medium dan baca salah satu tulisan berbahasa indonesia di sana.
Wordpress mulai saya tinggalkan mulanya adalah karena saya tidak lagi banyak membuat catatan pribadi. Dan mulai beralih berusaha menulis sesuatu yang lebih bermanfaat untuk pembaca. Pada saat itulah saya merasa Wordpress sangat sulit untuk menarik perhatian pembaca karena ekosistem pembacanya tidak terkelompok. Sederhananya, engagement sangat rendah.

Berbeda halnya dengan Medium, saya melihat Medium bisa begitu dinamis dalam interaksi antara penulis dan pembaca. Tampilannya yang simpel dan beberapa fitur yang memudahkan orang untuk menulis rasanya jadi alasan mengapa Medium menjadi populer.
- Bagus D Ramadhan, Komunitas Blogger Medium
***

Saya sadar, dan setuju, menulis di blog itu interaksinya rendah. Kecuali, blog-nya seseorang yang sudah terkenal, biasanya komentar di blognya banyak. Tapi blog umumnya, sangat sedikit yang mau berinteraksi. Entah platform wordpress dan blogger yang tidak mendukung, atau karena mayoritas pengguna blog lebih suka membaca dan jadi silent reader.

Tapi ada dua tempat yang bisa menjadi blog dengan tingkat interaksi yang lebih tinggi, yaitu Tumblr dan Medium. Tumblr dengan fasilitas reblognya, meski tidak ada tempat berkomentar, tapi ada replies, ditambah lagi ada fasilitas messaging juga. Medium, ada banyak fasilitas interaksinya. Ada claps, yang dulunya heart. Fungsi claps berbeda dengan like, karena bisa dilakukan lebih dari sekali oleh satu akun. Ada juga komentar, ini standar ya. Ada bookmark. Ada highlight. Pas ngehighlight juga bisa dikomentari, jadi pas gitu, kalimat ini misal mau ditanyakan, jelas.

WordPress sebenarnya ada fungsi like, rating, dan komentar juga. Blogger? Ada sih,  gadget feedback, tapi baru itu saja. Oh ya, kalau blog, sebenarnya bisa diatur misal agar komentarnya tersambung dengan Facebook, itu bisa dilakukan untuk meningkatkan interaksi. Tapi memang perlu usaha lebih untuk belajar biar bisa nyambung komentar blog dengan facebook.

***

Tentang blog dan interaksi di dalamnya, aku pikir setiap orang punya preferensi masing-masing. Kalau aku.. justru memilih menulis di blog karena sepi hehe. Tidak ramai interaksi dengan orang lain. Kalau ingin banyak interaksi, kan bisa nulis di sosmed, entah itu Facebook, Line, Instagram, dll.

Kalau ingin menulis di blog yang tingkat interaksinya tinggi, bisa pilih Medium, Tumblr, Wattpad, dll. Kalau ingin banyak yang baca, bisa juga nulis di sosial media, micro blogging istilahnya.

Di mana pun, tetaplah menulis. Sesederhana apapun. Semangat menulis¡

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya