Bismillah.
#nukilbuku
Diambil dari Buku Mizanul Muslim disusun oleh Abu Ammar dan
Abu Fatiah Al Adnani terbitan Cordova Mediatama. Buku ini jilid pertama, isinya
terbagi 11 bab. Ada Mizanul Ilmu yang isinya pengertian, klasifikasi, keutamaan
ilmu, ciri-ciri penuntut ilmu, dll. Bab selanjutnya ada Mizanul Akidah, Mizanut
Tauhid, Mizanul Islam, Mizanul Iman, Mizanul Ibadah, Mizanul Akhlak wal Adab,
dst.. Aku baru baca sampai akhlak dan adab.
Sedangkan judul tulisan ini merupakan salah satu bagian
dari Bab Mizanul Iman. Dalam akidah islam, iman itu naik turun, bisa menguat dan
melemah. Jujur.. Meski membaca buku ini, kemudian lapor ke Generasi Al Fihri
jumlah lembar yang dibaca, tidak menjamin bahwa imanku baik-baik saja.
Baca juga: Agar Masuk ke Hati
Dan tulisan ini, kutujukan pada diriku. Imanmu bisa lemah,
tapi bukan berarti itu garis akhir. Kita bisa berusaha agar iman kita naik
lagi, meski kondisi hati sedang mengeras dan sakit. Perlu usaha, dan berikut
ini beberapa terapi untuk iman yang lemah.
Membaca, mendengar, dan merenungi makna Al Qur'an
Al Quran telah Allah jadikan sebagai cahaya, petunjuk, obat
dan rahmat bagi hamba-hambaNya yang beriman. Saat iman kita lemah, dan hati
kita sakit, berinteraksi dengan Al Quran bisa menjadi terapi. Membacanya
lafalnya, terjemahannya, penjelasan tentangnya. Mendengarkan Al Quran,
penjelasannya, maknanya, tafsirnya. Juga mentadabburinya, memikirkan dan
merenungi maknanya.
Tidak mudah, tapi usahakan selalu ada interaksi dengan Al
Quran setiap hari, baik itu di dalam shalat, dengan pelan membaca dan memaknai
Al Fathihah di setiap rakaatnya, maupun di luar shalat. Di luar shalat bisa
dengan membaca quran, mendengaran quran, maupun mengulang hafalan. Ya, hafalan,
bahkan suratan pendek, seperti Qulhu, surat Al Ikhlas. Atau surat al ashr. Mungkin
kita belum begitu paham maknanya, belum membaca tafsirnya, tapi coba ulangi
hafalan surat pendek itu pelan, kemudian berdoalah dalam hati, semoga surat
pendek yang sudah kita hafal itu bisa menjadi langkah pertama untuk kembali
mengeratkan interaksi kita dengan Al Quran.
Memahami dan merenungi hakikat asma' dan sifat Allah
Memahami dan merenungi hakikat asma' dan sifat Allah, memikirkan makna-maknanya dan menguatkan perasaan di dalam hati sehingga dapat mempengaruhi anggota tubuh yang lain. Pemahaman yang benar terhadap asma' dan sifat Allah akan menjadikan seorang muslim yakin dan sadar akan keagungan dan kebesaran kekuasaan Allah. Ia akan taat dan takut bermaksiat kepada-Nya, karena ia yakin akan janji dan ancamanNya.
- Abu Ammar dan Abu Fatiah Al Adnani, Mizanul Muslim
Ini penting sekali untuk dilakukan. Seringkali, saat iman
kita lemah, sebenarnya kita belum tahu atau belum memikirkan lagi hakikat asma'
dan sifat Allah. Pemahaman kita tentang Arrahman dan Arrahim dangkal, juga
tentang Maliki yaumiddin. Kita perlu mencari ilmu dan mendengarkan penjelasan
tentang asma' dan sifat Allah. Saat kita tahu, bahwa sifat Ar Rahman Allah,
yang telah menyelamatkan kita dari berbagai kepelikan yang tidak terbayang.
Bahkan saat kita memiliki masalah, sebenarnya Allah tetap Ar Rahman, karena
Allah menghindarkan kita dari masalah yang jauh lebih besar dari yang kita
hadapi saat ini. Saat kita tahu makna Malikiyaumiddin, kita jadi tidak bermudah
untuk menyalahgunakan asma Ar Rahman. Allah mungkin tidak segera membuat mata
kita buta.. Meski mata kita sering kita gunakan untuk maksiat. Tapi Allah
Malikiyaumiddin, penguasa hari pembalasan. Setiap amal kita, yang baik maupun
yang buruk tercatat, semua... yang kecil maupun yang besar. Saat hari itu
datang, dan pasti akan terjadi, kita akan diminta pertanggungjawaban atas perbuatan
kita. [1]
Allah Al Lathif, Maha Lembut. Biasanya Al Lathif
bersebelahan dengan Al Rizq. Karena cara Allah memberikan rizki kepada kita
begitu lembut, sampai kita sering tidak menyadarinya. Nasi yang kita makan tadi
siang, sudah Allah siapkan tiga bulan sebelumnya, lewat petani yang menanam
bibitnya, kemudian panen, dijual kepasar, sampai beras tersebut dimasak dan
siap di santap. Garam yang ada di sayuran yang kita makan, disiapkan jauh-jauh
hari juga. Begitu lembut Allah mengantar rizki kepada kita, sehingga kita
sering lupa. [2]
Mencari Ilmu Syar'i dan Mengikuti Majelis Dzikir (Pengajian
dan Kajian Ilmu)
Mencari ilmu syar'i yang dapat memunculkan rasa takut kepada Allah dan menambah keimanan dalam hatinya. Allah berfirman, "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya hanyalah orang-orang yang berilmu." (QS Fathir [35] : 28)
- Abu Ammar dan Abu Fatiah Al Adnani, Mizanul Muslim
Teknologi yang bisa memudahkan kita mencari ilmu syar'i baik
dari e-book buku islami, maupun audio atau video kajian. Bisa memilih yang
mudah dijangkau meski tidak harus berpergian. Tapi kalau mau lebih mantep lagi,
paksa diri untuk hadir di kajian offline. Datang ke masjid terdekat yang
mengadakan kajian, duduk dan nikmati, rasakan suasana positif masjid. Semoga
dengan hadir di majelis ilmu bisa mengatasi lemahnya iman kita.
Ini (menghadiri majelis dzikir) dapat menambah keimanan disebabkan beberapa hal yang ditimbulkan oleh majelis ini, seperti dzikrullah yang dapat menentramkan hati, datangnya rahmat, turunnya ketenangan, para malaikat datang mengelilingi orang-orang yang berdzikir dan Allah membanggakan mereka yang hadir dalam majelis tersebut di hadapan para malaikat.
- Abu Ammar dan Abu Fatiah Al Adnani, Mizanul Muslim
Memperbanyak amal shalih
Dan ini merupakan terapi yang paling mujarab dalam menjaga kestabilan iman seseorang
Iman turun ketika kita bermaksiat, dan naik ketika kita
melakukan amal shalih. Rasulullah juga menyebutkan bahwa amal baik akan
menghapus amal buruk. Meski tidak mudah, paksakan diri, dari hal kecil seperti
beristighfar atau amal shalih lain.
***
Selanjutnya akan ditulis poin-poinnya aja ya.. Masih dari buku Mizanul Muslim.
- Variasi, yaitu mengerjakan berbagai macam ibadah
- Merasa khawatir terhadap su'ul khatimah (mati dalam keadaan bermaksiat dan tidak beriman)
- Banyak dzikrul maut (mengingat kematian)
- Melakukan ziarah kubur dan menengok orang-orang yang sakit untuk mengingat alam akhirat
- Senantiasa mentadabburi ayat-ayat yang berkaitan dengan fenomena alam
- Selalu bermunajat kepada Allah dan bertawakkal kepadaNya dalam segala urusan
- Tidak banyak berangan-angan dalam urusan dunia
- Senantiasa memikirkan kerendahan dunia dan isinya, sehingga tidak tergoda oleh rayuannya
- Mengagungkan perkara-perkara yang terhormat di sisi Allah (hurumatillah)
- Memiliki al-wala' (sikap mencintai, membantu, menolong dan mendukung) dan al bara' (sikap membenci, memusuhi dan memutuskan hubungan) yang benar
- Bersikap tawadhu' (rendah hati) dan menjauhkan diri dari sikap sombong
- Banyak melakukan amalan-amalan hati, seperti mencintai Allah, takut kepadaNya, berharap kepadaNya, berbaik sangka dengan semua keputusanNya, ridha terhadap qadha' dan qadarNya, bersyukur atas segala nikmatNya, taubat kepadaNya, dll
- Senantiasa mengintrospeksi diri
- Berdoa kepada Allah agar dikuatkan keimanan yang ada dalam hatinya.
Allahua'lam.
***
PS:
[1] Dari salah satu khutbah jumat Ustadz Nouman Ali Khan, link menyusul
[2] Dari audio kajian Darusy Syabab oleh Kang Rendy, ga janji bisa dapet linknya
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya