#SensiMe
Ia mungkin tidak tahu, dan tidak perlu tahu. Bahwa beberapa kalimatnya membuatku tidak nyaman. Aku tahu, ia tidak bermaksud buruk. Tapi aku.. jujur tidak bisa menyembunyikan perasaan tidak nyamanku. Maka izinkan kutulis di sini.
***
Ya, aku biasa menulis cerita hari. Ketimbang membuat artikel, yang tidak terkait tentang diri dan tidak di sisipi curhat, aku lebih nyaman menulis cerita hari. Karena selama perjalananku menulis, aku menemukan hikmah dan pelajaran di kesederhanaan. Cerita hari yang biasa, berulang, bahkan mungkin terdengar klise... di sana ada hikmah yang bisa diambil. Kecil mungkin, tidak dipenuhi muatan informasi hasil studi A, B, C. Kecil mungkin, dan memang terkadang lebih banyak cerita hari daripada tulisan tentang hikmahnya. Tapi hal kecil itu membantuku. Cerita hari ini, baik yang kutulis atau yang orang lain tulis, di mataku istimewa.
***
Ada istilah 'sampah' yang digunakan orang untuk tulisan cerita hari. Jujur aku tidak nyaman pada istilah itu. Benar memang, cerita itu dituang karena otak kita penuh. Tapi cerita hari, meski sederhana tidak sekotor sampah, pun bukan berarti hanya tumpukan 'hal' yang tidak berguna. Aku juga paham mengapa ia menyebutnya sampah, karena cerita hari, tidak selalu positif, seringkali hanya ungkapan hal-hal negatif yang melintas di otak, dan perasaan negatif yang menyesakkan dada. Tapi menuliskannya, bukankah membantu kita? Saat menulisnya, kita seolah menjejerkan potongan puzzle yang tadinya bertumpuk. Pelan kita mulai melihatnya dari sudut pandang lain. Lalu kita jadi bisa merangkainya.
***
Aku tahu, ia tidak sedang memandang kerdil cerita hari. Ia hanya sedang berusaha menulis yang bukan cerita hari. Maka saat melihat tulisanku, yang mayoritas isinya cerita hari, ia jadi bertanya... memang biasa menulis itu? Pernah nulis yang bukan cerita hari?
Sebenarnya, pertanyaan itu muatannya normal, bukan negatif. Tapi mungkin aku yang terlalu sensitif, merasa di sindir. Karena memang benar, sudah lama aku tidak menulis di luar cerita hari. Menulis, yang membutuhkan banyak baca dan cari referensi untuk membuatnya kaya informasi. Menulis... yang banyak orang bisa mengambil manfaat.
Ya, aku saja yang terlalu sensitif. Karena memang aku sendiri kesulitan, membuat tulisan tanpa kata 'aku' di dalamnya. Masih harus belajar.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya