#selftalk
Banyak saat, momen saat aku sendiri ragu dan tidak tahu kabar diri. Jangankan ditanya orang lain, bahkan aku sendiri yang bertanya pada diri... jawabannya.. fine but not okay. Not fine, but still okay. Mungkin karena ada bagian diri yang masih tidak baik. Ibarat sehat, tapi sebenarnya sedikit muncul tanda-tanda akan terkena flu. Atau iya, sehat, tapi hari itu tersandung dan meninggalkan lecet di kaki.
Tidak tahu, atau tidak yakin. Atau mungkin tahu, hanya ragu mengakui. Dan mungkin yakin, namun belum berani mengambil tindak lanjutnya. Lalu bodohnya, bukannya berusaha jujur, justru menetik satu persatu kelopak bunga dan main tebak-tebakkan. I'm fine, I'm not fine, fine, not fine, dst. Lalu cerobohnya, bukan melangkah agar jika baik terus baik, atau jika tidak baik bisa menjadi baik, justru berdiam diri. Hingga akhirnya benar-benar tidak baik.
***
Jangan diam, dan berhenti. Bergeraklah, meski perpindahannya sedikit. Kalau tidak tahu, cari tahu. Kalau tidak yakin, usaha, agar keraguannya hilang. Kalau ragu mengakui, mungkin karena salah tempat, menulis ini tidak berarti apa-apa. Jujur pada diri itu bukan tentang apa yang terlihat, tapi tentang apa yang dirasakan. Jika masih tidak tahu, atau masih tidak yakin, bertanyalah... pada hati yang seharusnya bening dan memantulkan refleksi yang jujur. Jika tidak terlihat? Mungkin itu tandanya ia buram, tertutup dosa-dosa.
Boleh, dan mungkin dianjurkan, untuk berprasangka buruk pada diri. Asalkan tetap berbaik sangka padaNya. Jangan terbalik.
***
Nanti... saat tahu bahwa diri ini baik-baik saja, atau tidak baik-baik saja. Apapun jawabannya, belajarlah bersyukur. Temukan minimal satu hal, yang perlu kita syukuri. Satu. Minimal satu.
Semoga dengan satu itu, Allah akan mengapresiasi itu.
....in syakartum wa aamantum wa kaanallaahu syaakiran 'aliimaa..
Allahua'lam.
....in syakartum wa aamantum wa kaanallaahu syaakiran 'aliimaa..
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya