-Muhasabah Diri-
1. Kembali Kepada Allah
....Sungguh... siapapun yang kembali kepada Allah Ta'ala dan memohon perlindungan kepada-Nya, Dia pasti akan menjaga dan melindunginya serta menjauhkannya dari segala kesulitan.
Sungguh, mereka hanya wajib kembali kepada-Nya di setiap waktu dan kesempatan. Barang siapa yang memohon perlindungan kepada-Nya, Dia pasti akan melindunginya. Barang siapa yang mengadukan kelaliman yang diterimanya kepadaNya, Dia pasti akan berlaku adil kepadanya. Dan barang siapa yang menyerahkan seluruh urusannya kepada-Nya, ia pasti akan selamat.....
Adakah tempat kembali selain kepada Allah?
2. Sabar
sabr |
Orang yang diuji dengan kesulitan haruslah membekali diri dengan kesabaran. Sebab, kesabaran itulah yang dapat menolongnya dalam melewati semua itu.
3. Berhati-hati dan Waspada
.....Siapapun yang diliputi kesulitan ataupun bencana yang menghancurkan dan menyakiti jiwa serta mengakibatkan aktifitas terhenti, hendaklah ia berhati-hati.
Berhati-hati dan waspada dari setan yang telah berjanji pada dirinya sendiri untuk menyesatkan manusia sebisa mungkin dengan segala cara. Serta berhati-hati dan waspada dari hawa nafsu -murid setan- yang hampir-hampir tidak pernah salah dan keliru untuk menaati perintah setan dan durhaka terhadap titah Allah, sang Maha Pengasih.
4. Memaafkan
Disebutkan bahwa sifat memaafkan harus dimiliki untuk mereka yang diuji dengan perbuatan buruk orang lain.5. Mendidik Jiwa
.....Seorang mukmin yang dikelilingi kesusahan haruslah mendidik dirinya sendiri dengan tarbiyah yang benar, agar kesusahan-kesusahan itu tidak mempunyai kesempatan untuk menyakiti dirinya.
Tarbiyah harus berjalan selaras dengan 3 hal: muhasabah, muraqabah dan mujahadah.Dijelaskan bahwa maksud muhasabah adalah introspeksi diri, muraqabah artinya merasa diawasi selalu oleh Allah sehingga perasaan itu mencegahnya melakukan maksiat. Sedangkan mujahadah artinya memaksa diri atau hawa nafsu untuk taat.
Allahua'lam.Bila tiga hal tersebut ada dalam dirinya, maka hawa nafsunya akan tunduk mengikutinya dan Allah juga akan membantunya untuk mengalahkannya. Apabila dirinya telah istiqamah, hawa nafsunya lurus, serta ajakan-ajakan setan dalam dirinya juga semakin sedikit, saat itu berarti ia telah terbebas dari kesulitan dan selamat dari bencana. Itu semua lantaran ia dekat dengan Allah azza wajall, Zat yang mampu menahan, menjauhkan dan menyelamatkan dirinya dari segala kesulitan dan keburukan.
#RamadhanInspiratif #Challange #Aksara
Sumber: Fiqh Al-Ibtila, Muhammad Abu Shua'lik, Dar Al Bayariq, Amman, Yordania ; yang dikutip dalam buku Amalan Penghilang Susah (:, Musthafa Syaikh Ibrahim Haqqi
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya