Ar rahman |
Batas akhirnya 26 Mei 2017, hari ini.. meski tidak akan mengirimkan ke panitia, izinkan aku menulisnya di sini.
***
Instead of choosing my favorite ayat, then write about it, and give them the link if ustadz Nouman Ali Khan have explain about that ayah... I considered that event to force myself to write about Al Quran that's all. Mungkin itu alasannya, mengapa saya mengajak orang lain untuk ikut, tapi saya sendiri ga ikut. You can tell I'm nato, or.. something worse than that, it's okay.
*
Saya memilih ayat Ar Rahman yang pertama. Alasannya, karena tulisan ini. Sebelumnya kalau mau denger penjelasan ustadz NAK bisa cek video : penjelasan arrahman di malaysia atau video pendek part ar rahmannya. Kalau sudah nonton video tersebut, berarti ga perlu baca ini hehe J
Jadi.. ternyata ayat 1 dan 2 surat Ar rahman disebutkan oleh ustadz Nouman adalah satu kalimat utuh. Namun.. uniknya, Allah memenggalnya dan menjadikannya dua ayat. Mengapa? Nah.. salah satunya adalah supaya kita bertanya, karena ini bukan hal biasa. Ketika kita mulai bertanya-tanya, maka harusnya jadi termotivasi untuk mentadabburinya. Ustadz Nouman menyebutkan bahwa dipisahnya kata arrahman, dan 'allamal quran salah satunya adalah supaya kita bisa fokus mempelajarinya secara terpisah. Ketika kita diberikan satu kalimat, maka yang kita coba pahami adalah keseluruhan kalimat tersebut, namun, ketika satu kata terpisah, kita jadi bisa fokus mempelajari satu kata. Ya, satu kata Ar rahman.
Ar Rahman
Apa arti Ar Rahman? Dalam bahasa inggris, seringkali kata yang digunakan untuk menerjemahkan Ar Rahman adalah merciful atau benefactory. Namun ada yang perlu kita pahami, bahwa kedua kata tersebut tidak bisa untuk secara sempurna menggantikan makna kata ar rahman. Mercy itu.. maknanya kasih yang diberikan ketika seseorang melakukan suatu kesalahan, padahal.. ar rahman itu tidak hanya diberikan setelah seseorang melakukan kesalahan. Trus kata benefactory sendiri, hampir tidak pernah dipakai di keseharian, padahal seharusnya terjemahan membuat kita lebih paham.
Ar rahman salah satunya berasal dari akar kata arrahm, saat seorang perempuan hamil, tempat janin bayinya disebut dengan rahim. Disebut rahim karena janin tersebut dirawat, dilindungi, disayangi dalam segala hal. kalau kata ustadz Nouman, the baby is taken care of in every way. Asa sulit nerjemahinnya hehe.
Hubungan sang ibu dan sang bayi kurang lebih seperti ini:
1. Apakah bayi tersebut mengenal/tahu ibunya? Tidak.
2. Apakah bayi tersebut sudah punya rasa cinta/sayang ke ibunya? Tidak
3. Apakah ibunya sudah memperhatikan, melindungi dan merawat bayinya? yes, in every way. The entire life of the child is taking care of by the mother.
Dan bayi tersebut tidak tahu sama sekali bahwa ia sangat disayangi, bahwa ibunya mau melakukan banyak hal untuk bayinya, juga melindunginya dari setiap bahaya.
Kata rahim tersebut melahirkan kata Arrahman. Seseorah yang memiliki rahmah, adalah seseorang yang memiliki rasa kasih sayang kepadamu (have compassion towards you), seseorang yang lembut dan mempermudah dirimu (want to be soft and easy with you).
"When Allah calls Himself Ar rahman, He is saying that He loves you. He is saying that He cares for you, He is saying that He understand that you are very delicate and you must be handle with care. And Allah will take care of every matter that you have. He is not going to leave you, He is not going to abandon you."
***
Terakhir.. ada saat-saat dimana kita akan mempertanyakan kasih sayang Allah kepada kita. Saat itu.. mungkin adalah hari berat dalam hidup kita, saat itu.. mungkin iman kita sedang begitu rendah. Saat itu.. mungkin kamu perlu lagi menengok makna Ar rahman, mencoba berbaik sangka dan memikirkan kasih sayang dalam bentuk apa yang Allah sedang berikan kepada kita, juga memikirkan betapa banyak hal buruk yang bisa terjadi pada kita, namun Allah menjaga kita dari hal-hal tersebut. Sampai di akhir hari.. semoga kau bisa menitikkan satu air mata, dan menyadari kebodohan diri.. that we should've know that Allah cares about us right now, and He always do cares about us. Kita saja yang seringkali lupa, atau kita saja yang sudah terlalu mati rasa untuk menyadari betapa Allah sangat peduli kepada kita saat ini. Allahummaghfirli...
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya