Follow Me

Tuesday, May 16, 2017

Ayah... (-12)

Bismillah.
#blogwalking

Rasyid hanya diam... dia gak jawab.. Entah apa yang ada dipikirannya.. pikiran anak berusia 3 tahun yang ingatan sudah kuat dan ngomongnya Alhamdulillah sudah lancar..
Ayah... Rasyid masih ingat Ayah....
- Teh Vina, dalam curhatannya Rasyid Masih Ingat Ayah

Membaca tulisan pendek itu, membuat mataku basah. Sosok muslimah yang kukenal kurang lebih 2 tahun. Beliau S2 di ITB di Informatika, tapi uniknya kami saling kenal bukan karena sama-sama kuliah di labtek V. Kami saling mengenal saat kami sama-sama ingin belajar P. Muslimah shalihah bernama Vina itu perawakannya tinggi kurus, kulitnya coklat manis, mungkin lebih tinggi dari saya. Singkat cerita, tak lama setelah lulus S2 dan kembali ke kampung halaman, berita bahagia pernikahannya di publish di grup P. Aku lupa, tapi rasanya tidak terlalu lama, aku baca berita sedih tentang kepulangan suaminya, di grup ITBM.

Aku memang sudah tidak saling kontak, cuma berteman di facebook dan men-follow blognya. Banyak tulisan baik yang ia publish, baik di fb maupun blognya. Tapi tulisan kali ini... tulisan singkat itu, entah mengapa membuatku ingin mengutipnya di sini.

#warning, disarankan menyudahi baca, makasih# 

***

father
Lewat tulisan singkat itu.. teh Vina seolah mengingatkanku. Bahwa aku masih memiliki Ayah, tidak seperti Rasyid. Tulisannya, membuatku tertunduk dan mengkirut, ingin rasanya menutup muka karena malu.

Ayah... aku padahal ingat, ingat momen-momen indah, momen berantem, momen obrolan panjang dan penuh wejangan. Padahal aku ingat, tapi ternyata.. aku masih saja kalah, dan jatuh lagi. Mungkin akan memilih berhenti dan melukai hatimu TT Ayah... masih bisakah aku menjadi gadis kecilmu, yang membuat bibirmu tersenyum dan dadamu lapang, meski dengan sebegitu banyak kesalahan dan kekalahanku? Meski beberapa waktu, satu dua tiga mungkin empat tahun ini aku lebih banyak membuat wajahmu muram dan dadamu sesak? TT Menulis ini tidak menyelesaikan apapun kan? Pada akhirnya aku cuma bisa berterima kasih dan meminta maaf. Meminta maaf lagi, dan lagi.

Lewat tulisan singkat itu.. teh Vina seolah mengingatkanku. Bahwa ujianku, sama sekali tidak ada apa-apanya dibandingkan ujian yang Allah berikan pada beliau. Betapa level kami sungguh berbeda, ujian anak TK, dan ujian anak SMA. Meski gatau bisa lulus atau tidak dari ujian ini, tapi aku masih berjuang, dan harus terus berjuang kan? J

Mungkin benar kata seseorang, kalau sebenarnya.. aku cuma mencari-cari masalah. I should had been passing this without problem. But why you won't take a step forward? Why? Kenapa Bell? What's hold you back??

Lewat tulisan singkat itu.. teh Vina seolah mengingatkanku, kalau Allah masih sayang Bella. Kenapa Allah masih mengizinkanku baca tulisan itu? Padahal bisa jadi Allah biarkan aku tersesat di hutan belantara. Kenapa Allah masih mengizinkanku menulis ini? Padahal bisa jadi Allah biarkan aku larut dalam gelap berlapis gelap.

Ayo Bell.. banyakin doa, banyakin istighfar. Banyak-banyak mendekat padaNya. Bisa jadi Allah mengizinkanmu bertemu Ramadhan, mengizinkanmu..... mengizinkanmu............ Kamu cuma perlu berdoa lebih banyak, bekerja lebih banyak, dan berbaik sangka pada-Nya lebih banyak lagi.

Allahua'lam. 

***

PS: Maybe someday I will edit this, too much "spicy" here. 170516

PPS: Edited version, meski sedikit.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya