Baca bagian pertamanya di sini
***
Di sini baru masuk ayat 183-186.
Sebelumnya, umat muslim berpuasa sama dengan hari-hari orang yahudi berpuasa. Jadi, umat muslim pakai syariat nabi Musa, sebelum syariat nabi Muhammad turun.
Ayat 183, diwajibkan atas kamu yang beriman berpuasa, supaya kamu bertakwa. Kita diwajibkan puasa seperti kaum sebelum kita, kutiba 'alalladzina min qablikum. Kita diwajibkan shaum seperti Bani Israil. Jadi.. Allah memberikan "latihan fisik" yang sama supaya kita bertakwa.
Kan di awal (Al baqarah) Allah terus bertanya ke Bani Israil, "Kenapa kamu tidak juga bertakwa?"
Di ayat ini, Allah seolah berfirman, "kamu diberikan latihan yang sama seperti mereka (puasa) supaya kamu bertakwa". Ini giliran kamu.. apakah kamu bisa menjadi bertakwa dengan puasa?
Nah.. sekarang kita bicara tentang apa hubungan puasa dan takwa. Ada yang tahu? Kenapa puasa bisa buat orang bertakwa?
Taqwa adalah.... Orang biasa mengartikan taqwa sebagai takut kepada Allah. Taqwa berasal dari kata wiqaya. Wiqaya berarti penjagaan perlindungan. Taqwa mirip dengan kata ittiqa, mencari perlidungan. Itulah kenapa di hari pembalasan orang-orang akan mencari perlindungan untuk dirinya sendiri. Yang dinyatakan dalam firman Allah.
Wa kaifa tattaquuna inkafartum yaumayyaj'alu wildanashiba (QS al muzammil 74 ayat 17)
Bagaimana kamu akan melindungi dirimu jika kamu kafir, di hari saat rambut bayi akan berubah menjadi abu-abu (beruban)?Jadi Allah menggunakan kata tattaqun untuk mendeskripsikan penjagaan diri/perlindungan diri. Protection. Arti sebenarnya dari taqwa adalah to protect yourself.
Allah berfirman, Allah memerintahkan kita berpuasa supaya kita
dapat melindungi diri kita. Apa artinya? Manusia.. kita kadang ikut pelatihan tertentu. Nah, lewat
latihan, kita akan mendapat skill baru yang bagus. Terutama pelatihan fisik. Contohnya, yang mau
jadi tentara atau polisi, mereka harus latihan fisik. Awalnya saat latihan mereka
merasa sulit, kemudian semakin mudah dan semakin mudah.
Selain itu sebenarnya sifat pelatihan itu mudah. 🚒 Contohnya untuk Pemadam kebakaran. Waktu latihan, mereka ga bener-bener matiin api yang bakar gedung. Mereka latihan matiin api yang sudah dikontrol.
Begitu juga dengan puasa. Saat kita puasa, kita seringkali bahkan selalu "perang" sama tubuh kita sendiri.
Tenggorokan kita memohon, "Ayo dong minum, udah kering bgt ini..".
Lambung kita bertanya-tanya, "Di atas kenapa sih? Kok belum ada supply masuk?".
Dan saat kita puasa, hati kita berkali-kali menang melawan seluruh tubuh kita. "Diam! Ini belum magrib".
Dan ini bukan hanya "perang" melawan lambung sama tenggorokan. Tapi juga "perang" melawan lisan, mata, telinga, kaki, tangan. Mata agar tidak melihat yang haram. Lisan agar tidak berbicara hal-hal yang sia-sia atau berdosa, dst..
Nah.. kalau di latihan pemadam kebakaran, latihan memadamkan api yang terkondisikan. Kalau puasa di Ramadhan juga dalam kondisi terkontrol. Setan diikat/dipenjara.
Ramadhan, melatih hati agar dapat lebih kuat dan dapat berkuasa mengatur tubuh kita. |
Hati kita menjawab, "Tidak.. my heart is submited to Allah. Jika seluruh tubuh menginginkan sesuatu, aku tidak akan memberikannya"
Saat kita puasa.. kita melatih hati untk mengatur tubuh kita. Itulah yang kita lakukan. Mengapa penting melatih hati mengatur tubuh kita? Supaya saat puasa (bulan ramadhan) berakhir, hati kita kini siap untuk mengatur tubuh kita.
Bersambung...
Allahua'lam.
#RamadhanInspiratif #Challange #Aksara
***
Resume Month of Forgiveness | bagian 3 | bagian 4 | bagian 5 | bagian 6
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya