Bismillah
#random
Kata, kalimat itu terngiang, berulang, lalu berubah menjadi label. Label yang melekat, di sana.
Mungkin benar, bahwa mengucapkan kata-kata baik pada orang lain, meski ia sebenarnya masih dalam proses perbaikan itu: baik. Karena satu kata baik itu mungkin akan memotivasinya. Ini beda cerita ya, kalau seseorang berubah karena ingin disebut x.
Mungkin imanku sedang low, mungkin aku sendiri lagi merasa kehilangan "diri", sehingga kata kata sederhana itu terngiang dan melekat. Seolah aku meyakininya bahwa kata 'buruk' itu adalah label diri. Label yang sangat sulit untuk dihapus.
Satu, dua, tiga pekan. Satu, dua bulan. Hingga akhirnya aku dibuat sadar, kalau aku salah. Label itu, kata-kata yang terngiang terus di otakku itu, tidak berarti apa-apa. Mungkin memang ada artinya, karena kenyataannya aku melakukan kesalahan sehingga mereka menyebutkan kata itu. Tapi sekalipun ada artinya, maka artinya kecil begitu kecil. Kau tahu mengapa kecil? Karena label itu dari manusia. Meski manusia tersebut adalah orang-orang yang kau percayai kata-katanya
Saat itu, beberapa saat itu, aku mungkin terlalu sensi. Sekarang sudah tidak kan? Sekarang sudah membaik kan? Karena sekarang kamu belajar lagi, kalau label itu bisa di hapus, kalau label itu tidak ada apa-apanya.
***
Sungguh beruntung dan bahagianya manusia yang hanya berharap pada Yang Maha Esa. Ia tidak akan pernah membuatmu kecewa, tidak pernah juga tidak adil.
Mari sejenak lupakan label-label negatif itu dari otakmu. Fokuslah menjadikan diri menjadi diri yang lebih baik. Fokuslah berlari mendekat kepadaNya.
PR: baca surat 61:47-selesai dan 66:6-selesai
Allahua'lam.
 |
| i am not what you label me |
Mungkin imanku sedang low, mungkin aku sendiri lagi merasa kehilangan "diri", sehingga kata kata sederhana itu terngiang dan melekat. Seolah aku meyakininya bahwa kata 'buruk' itu adalah label diri. Label yang sangat sulit untuk dihapus.
Satu, dua, tiga pekan. Satu, dua bulan. Hingga akhirnya aku dibuat sadar, kalau aku salah. Label itu, kata-kata yang terngiang terus di otakku itu, tidak berarti apa-apa. Mungkin memang ada artinya, karena kenyataannya aku melakukan kesalahan sehingga mereka menyebutkan kata itu. Tapi sekalipun ada artinya, maka artinya kecil begitu kecil. Kau tahu mengapa kecil? Karena label itu dari manusia. Meski manusia tersebut adalah orang-orang yang kau percayai kata-katanya
Saat itu, beberapa saat itu, aku mungkin terlalu sensi. Sekarang sudah tidak kan? Sekarang sudah membaik kan? Karena sekarang kamu belajar lagi, kalau label itu bisa di hapus, kalau label itu tidak ada apa-apanya.
***
Sungguh beruntung dan bahagianya manusia yang hanya berharap pada Yang Maha Esa. Ia tidak akan pernah membuatmu kecewa, tidak pernah juga tidak adil.
Mari sejenak lupakan label-label negatif itu dari otakmu. Fokuslah menjadikan diri menjadi diri yang lebih baik. Fokuslah berlari mendekat kepadaNya.
PR: baca surat 61:47-selesai dan 66:6-selesai
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya