Bismillah.
Sebuah penyemangat diri dalam menulis.
“Iyaa... blognya Bella juga kebanyakan puisi.” Ucap seorang
Kakak Senior. Dan aku, dalam hati keheranan sendiri. Blog yang mana ya? -.-
***
Puisi. Sebuah tulisan fiksi, yang singkat padat berisi. Ia
tak basa-basi. Biasanya terdiri dari baris-baris atau bait-bait. Bermain majas,
perumpamaan, dan kata-kata yang indah di baca maupun di dengar.
Puisi. Jenis tulisan pertama yang kubuat waktu SD. Puisi,
sudah lama tak kurutinkan menulisnya sejak berusaha concern di non-fiksi. Tapi,
karena suatu hal (ini dan itu), aku sekarang mulai lagi menulis puisi. Berceracau
tak jelas, tak indah pula. Merasa diri misterius, karena puisi tak bisa
sembarang ditafsir. Hanya bisa diterka maksudnya, ditebak maknanya.
Puisi. Cerpen. Resensi. Artikel. Apapun jenisnya, apapun
alirannya. Minumnya.. *eh kok. :P
Ya, sekali lagi.. aku
mungkin dulu pernah bergalau ria, mau concern ke fiksi atau non-fiksi. Pernah
merasa memilih satu diantara dua pilihan itu wajib. Tapi, setelah dipikir-pikir
ulang.. dalam menulis, bagiku fiksi dan non-fiksi tak perlu dipaksakan untuk
memilih. Jika memang sudah memilih, itu baik. Jika belum, tak usah risau.
Tetaplah menulis. Apapun. Sesederhana apapun.
Puisi, Cerpen, Artikel, apapun.. menulislah. Mungkin awalnya
susah untuk memulai, tapi ketika kita membiasakan diri untuk menulis insya
Allah semuanya akan menjadi mudah.
Nantinya, menulis akan menjadi kebutuhan tersendiri.
Hadirnya (baca: hadirnya tulisan), menjadi oase di keringnya hari, menjadi P3K
di luka hati, dan menjadi senandung lagu ceria di cerahnya hari.
***
Hey Bella! Sudah lama kau tidak mengup-date blog puisi yang
satu itu.. Ayo, posting-posting!
Karena merangkai kata bagiku
adalah hiburan atas segala pilu
P3K atas segala luka
ekspresi atas segala ria
Maka biarkan aku tetap menulis
walau basah... kertas karena tangis
walau kotor... kertas karena tinta
walau penuh, sesak... kertas karena huruf.
adalah hiburan atas segala pilu
P3K atas segala luka
ekspresi atas segala ria
Maka biarkan aku tetap menulis
walau basah... kertas karena tangis
walau kotor... kertas karena tinta
walau penuh, sesak... kertas karena huruf.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya