"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir," (70:19-21)
*image taken from this
Sadar ataupun tidak, seringkali lisan ini terlalu banyak berkeluh kesah. Padahal, ada lebih banyak nikmat yang belum kita syukuri, ada lebih banyak nikmat yang sering didustakan.
Sadar ataupun tidak, kita sering kali kikir kepada Allah. Rizqi yang dibentangkanNya begitu luas, berapa persen yang kita relakan, kita rencanakan untuk masuk ke kotak-kotak amal? Berapa persen yang kita bagi kepada yang berhak (fakir, miskin, yatim, dll)?
Maka betapa Allah mengenal kita, hingga ia abadikan sifat 'keluh kesah lagi kikir' kita di dalam Al-Qur'an. Tapi benarkah semua manusia bersifat 'keluh kesah lagi kikir'? Simak ayat selanjutnya..
Ah... betapa kalimat di ayat 35 begitu menggoda. Mereka itu (kekal) di syurga lagi dimuliakan. :)) Siapa pula yang tak tergiur pada surgaNya? Ya Rabb.. beruntunglah mereka yang termasuk pengecualian. Ijinkan kami menjadi salah satu dari mereka, menjadi salah satu hambaMu yang berkesempatan menikmati SurgaMu. Aamiin. :))"KECUALI orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. karena Sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.dan orang-orang yang memelihara shalatnya.mereka itu (kekal) di syurga lagi dimuliakan." (70: 22-35)
**untuk diri : sempatkanlah membaca terjemahan Al Qur'an serta mentadaburinya. Agar apa yang kau baca bukan sekedar formalitas, agar sampai di hati.^^
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya