Terbata.
Adakah yang pernah berfikir, mengapa terbentuk kata itu. Mengapa terbata, dan bukan ter-abece. Mengapa? Sadarkah kita, bahwa yang dimaksud dari terbata adalah ter-ba-ta. Got it?
*Ok, ini sekedar opini dan menebak. Jujur, belum benar-benar menanyakannya ke ahli bahasa.
Terbata
Terbata, seperti suku kata penyusunnya ter-ba-ta, berarti ketidaklancaran kita dalam membaca. Dan bukan membaca huruf-huruf latin dalam kalimat. Bukan. Tapi huruf hijaiyah. Huruf-huruf yang tersusun indah di Al-Quran.
(*image taken from this)
Terbata
Membuat-ku takjub, terheran sekaligus tertohok saat mengetahui asal kata tersebut. Ah ya, ini tentang kemampuan kita membaca. Dan bukan membaca huruf-huruf latin yang sekarang kutulis. Tetapi membaca huruf-huruf hijaiyah dalam kalamNya. Sudahkah lancar? Ataukan masih ter-ba-ta?
Terbata
Seringkali kita lupa, tidak sadar, atau memang membiarkan. Membiarkan lisan ini dengan lancarnya membaca buku demi buku, mulai dari komik, novel, sampai buku sekelas kalkulus. Tapi ingatkah kita? Tentang membaca Al-Quran? Bagaimana kita dalam membaca Al-Qur'an, masih terbata kah, tersendat-sendat oleh waktu (baca: sok sibuk) atau bahkan sekedar membaca? Padahal jelas Allah memerintahkan kita untuk membaca Al-Quran dengan tartil!
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا... --> "... Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (QS Al Muzammil [73] : 3)
Terbata
Terbata itu sebenarnya tidak apa-apa. Mengingat Allah memberi 2 pahala pada orang yang membaca qur'an dengan terbata (pahala membaca qur'an dan pahala belajar). Yang jadi masalah adalah, jika kita berhenti belajar untuk menghilangkan ke-terbata-an itu. :'( Sudah tahu tidak lancar, tapi tak mau belajar untuk melancarkan bacaan al-qur'an dengan berguru pada ahlinya dan mempraktikannya setiap hari.
Terbata
Dan empat kesalahan umum (baca: mad, qolqolah, ghunnah, vocal) yang masih dilakukan berulang-kali. Dan makharajul huruf yang belum dikuasi dengan baik. Dan frekuensi serta kuantitas membaca yang memprihatinkan. Sampai kapan akan kau pertahankan terbata mu?
Jangan pernah malu untuk belajar! Pada siapapun, tentang apapun. Karena diri yang bodoh dan mau belajar jauh LEBIH BAIK daripada yang bodoh dan tidak mau belajar. Coba-lah liat sekeliling, adakah fasilitas yang bisa kita manfaatkan untuk memperbaiki bacaan qur'an kita? Les tahsin? Teman yang sudah mahir membaca al-Quran? Ayoo.. tunggu apa lagi. Jangan jadikan terbata mu menjadi tergagap, hanya karena kau berhenti belajar.
(*image taken from this)
**mengapa ter-ba-ta, dan bukan ter-a-ba, mungkin karena teraba sudah memiliki arti dapat di sentuh. Sedangkan saat itu, dibutuhkan kosakata untuk menunjukkan ketidaklancaran dalam membaca. Dan hadirlah : terbata.
Wallahu'alam bishowab.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya