Follow Me

Tuesday, January 16, 2018

7 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Merasa Ingin Berhenti Menulis

Bismillah.
#blogwalking

Whatever you’re facing right now, don’t give up! Do take a break, do reach out for help, and do change your goals if necessary … but don’t stop writing altogether.
- Aliventures, Seven Things to Do When You Feel Like Giving Up on Writing
Photo by Tim Wright on Unsplash

***

Baca lengkapnya di link ya. Di sini? Ga ada apa-apa. Hehe *back to blogwalking mode.

Sudah lama follow aliventures[dot]com, website yang isinya gizi untuk penulis. Semua tentang menulis, penulis, dll. Berbahasa inggris, orang UK, tapi masih enak kok, ga terlalu berat menurutku. Meski sering baca judul-judul tulisannya di feed blogger, daftar bacaanku, aku jarang berkunjung ke sana. Alesannya klise, link di feed bloggerku, menuju ke proxy, ga langsung ke tulisan. Jadi kalau mau baca tulisan tertentu yang menarik, dua kali kerja, ke website, cari tulisan dengan judul yang sama. Wkwkwk.

Pagi ini entah mengapa, qadarullah niat baca. Jadi aku berkunjung ke aliventures, baca beberapa tulisan di sana, dan nemu yang pas untuk disalin dan jadi tulisan blogwalking. Pas aja, untukku yang beberapa hari ini down, and feel like giving up on writing my first draft. Hehe.

Ada 7 hal, aku salin aja ya poin-poinnya, penjelasannya baca di web sumbernya.

1. Take a break from writing | Istirahat sejenak dari menulis

Sehari, dua hari, seminggu, bahkan gapapa sebulan. Sejenak berhenti menulis. Kuncinya di kata break, berhenti sejenak bukan quit, berhenti selamanya.

2. Create some breathing space to your life | buat ruang 'bernafas' di hidupmu

Mungkin terlalu pekat, terlalu padat, dan ini pengaruh, kamu jadi pengen berhenti nulis. Maksudnya membuat space, atau ruang bernafas, banyak caranya, entah itu keluar dari kesibukan/kepanitiaan, minta bantuan orang lain, dll. Baca di link ya.

3. Look at tangible evidence of past successes | Tengok balik bukti kesuksesan yang dulu

Entah itu karya yang pernah di publish, atau buku, atau cerpen yang menang lomba. Feedback positif, komentar positif, testimoni positif. Atau bisa juga, pencapaian pribadi. Semacam 1000post di blog, atau tulisan atau draft yang pernah dibuat.

4. Put negative feedback in perspective | ubah perspektif terhadap negatif feedback

Kalau dari webnya sih, misal, mungkin aja yang komen negatif, lagi ngalamin bad day, dan tulisanmu jadi kambing hitamnya. Tapi ini jadi suudzon ga sih? hehe. Intinya mah, ubah perspektif, bikin hal yang negatif jadi positif. Atau kalau perlu abaikan aja negatif feedbacknya kalau kita jadi terlalu fokus ke situ.

5. Reconsider your goal | cek ulang target/tujuanmu

Cek lagi tujuan, atau targetmu, sudah rasional kah? Ada yang perlu diubah kah? Atau diganti? Mungkin waktu buat draft tulisan ga bisa sebulan selesai *berdeham nyindir diri sendiri

6. Seek emotional support | cari dukungan emosional
All of us need a friendly ear (or a friendly shoulder to cry on) once in a while. If you’re feeling really down about your writing, find someone you can talk to. It might be your spouse, a good friend, someone at your writing group, or members of an online group or forum.

I know how hard it can be to reach out for help and to tell people you’re struggling – but it can be hugely helpful to share your feelings about writing, and to feel that you’re not alone.
- Ali Luke, Seven Things to Do When You Feel Like Giving Up on Writing
7. Get Practical Assistance | Cari Teman/Mentor Menulis

Terjemahannya ga pas kayanya. Baca poin bahasa inggrisnya aja. Bisa minta tolong ke penulis/editor profesional, atau masuk komunitas menulis, dll.

***

Semangat menulis!

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya