Follow Me

Wednesday, January 3, 2018

Maryam Salamun 'Alaiha

Bismillah.

#bersihbersihdraft


Kelahirannya istimewa, salah satu kelahiran bayi yang disebutkan dalam Al Quran. Bagaimana ibunya berharap dikaruniakan seorang anak laki-laki, dan bagaimana Allah memiliki rencana lain. Ayat-ayat tentang kelahiran Maryam seolah ditujukan pada kaum musyirikin, yang selalu bersedih hati, wajahnya menghitam setiap kali berita kelahiran seorang anak perempuan. Allah ingin menunjukkan pada kita, bahwa lahirnya seorang bayi perempuan adalah anugrah.

Bayi kecil itu tumbuh dan besar di bawah bimbingan Nabi Zakariya 'alaihi salam. Kesehariannya hanya beribadah di sebuah bilik kecil di balik hijab. Namun ia memiliki keistimewaan yang juga disebutkan dalam Al Quran. Allah mengirimkan buah-buahan, yang tidak tumbuh di musim tersebut dan juga tidak tumbuh di daerah tempatnya tinggal. Seolah ini menunjukkan, bahwa apa yang ia tidak berdoa, Allah kirimkan, apalagi jika ia berdoa, tentu akan ia jawab.

Hingga suatu hari malaikat menemuinya, mengirim kabar bahwa ia akan mengandung janin seorang bayi. Sama seperti manusia pada umumnya, berita mengejutkan itu membuat ia bertanya, "bagaimana aku bisa memiliki bayi, sedangkan aku tidak pernah tersentuh tangan laki-laki manapun". Namun malaikat itu datang bukan dengan tujuan meminta izin, Allah sudah mengeringkan pena-nya di lauhul mahfuzh, bahwa Allah akan mengirimkan ruh ke rahim perempuan yang suci, Maryam 'alaiha salam.

Tak ada seorang pun di bumi ini yang ingin mengalami hal seperti itu, tidak kepada ibu kita, atau saudara perempuan kita. Maryam belum tahu, dan tidak tahu kebaikan apa yang ia dapatkan setelah itu.

***

Saat kembali setelah melahirkan Nabi Isa 'alaihi salam, Maryam berjalan sembari menggendong bayinya. Orang-orang kampungnya mencemooh dan mencacinya di hadapannya, di depan mukanya, bukan di belakang, bukan dengan bisik-bisik. Hal ini sudah ada di kepalanya, kejadian ini sudah ia pikirkan jauh sebelum bayinya dilahirkan.

Maka saat ia mulai merasakan sakit yang tidak bisa dideskripsikan, sakit yang setiap ibu merasakannya mendekati kelahiran bayinya. Ia berdoa dalam lirih, "Yaa laitani mittu qobla hadza", "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini". Salah satu doa yang tidak boleh dipanjatkan adalah doa meminta kematian, namun doa ini tertulis, diabadikan dalam Al Quran. Karena Allah tahu manusia... akan ada saatnya manusia merasakan hal yang mungkin mirip dengan yang dirasakan Maryam salamun 'alaiha. Kematian adalah salah satu jalan keluar termudah dari apa yang akan Maryam hadapi, cacian dan cemooh orang-orang saat ia kembali membawa bayi tanpa Ayah.

Namun doa Maryam tidak berhenti di sana, "wa kuntu nasyammansiyya", apa maknanya..?

...bersambung / to be continued


Wallahua'lam

***

Diambil dari intisari kisah maryam dalam penjelasan Ustadz Nouman Ali Khan di video ini.

***

PS: Doakan segera ya, bagian keduanya.


No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya