Follow Me

Wednesday, January 3, 2018

Kata

Bismillah.

#bersihbersihdraft

Sebuah kata, kalimat... masuk lewat telinga, atau lewat mata, kemudian menguap. Namun sebuah kata, kalimat... juga masuk lewat telinga atau lewat mata, bisa juga menetap lama dan hidup di hati dan otak seseorang. Tidak sekedar menetap dan hidup, kata dan kalimat itu mempengaruhi hidup orang tersebut.


Jika kata atau kalimat yang menetap itu buruk, negatif, maka efeknya juga negatif dalam hidup orang tersebut. Mungkin bentuknya seperti label, teori labelling, ada yang tahu? Aku dulu pernah baca dimana gitu.. *males studi literatur hehe. Anak-anak terutama, yang sering terkena fenomena labeling, ia mempercayai label yang diberikan orang lain atau lingkungan padanya. Semua orang menyebutnya anak nakal, kata itu, kalimat itu, menetap dan hidup di hati dan otaknya. Sehingga setiap ada dua pilihan jalan, ia memilih jalan yang salah, dengan dalih, 'aku kan anak nakal'.

Jika kata atau kalimat yang menetap itu baik, positif, maka efeknya juga positif dalam hidup orang tersebut. Kata atau kalimat tersebut menjadi motivasi tersendiri baginya, setiap kali ia dihadapkan dengan realita yang tidak sesuai dengan keinginannya. Seperti kata Ar rahman, yang jika maknanya kita pahami, kemudian kata itu menetap dan hidup dalam hati dan otak kita, maka ia akan selalu memotivasi kita, mengingatkan kita betapa banyak nikmat Allah dalam hidup kita. Setiap hela nafas, setiap degub jantung, setiap tegak air minum yang menghapus dahaga, setiap butir nasi. Ar rahman. Seperti ar rahim, seperti malikiyaumiddin. *lanjutin sendiri ya, cek lagi tafsir dan penjelasan surat Al Fatihah.

Ya, sebuah kata atau kalimat masuk lewat telinga, atau lewat mata, sebagian menguap, sebagian lainnya menetap dan hidup dalam hati dan otak seseorang. Kemudian kata dan kalimat itu mempengaruhi hidupnya.

Jika yang menetap dan hidup di hati dan otak kita adalah kata yang buruk dan negatif. Maka yang bisa memusnahkannya, menghapusnya, dan mematikannya, hanya kata-kata baik, kalimat baik, yang dengan lembut masuk melalui telinga atau mata. Menggantikan kata buruk yang tadinya menetap di hati/otak seseorang. Itulah kenapa membaca quran dan mengetahui isinya, memahami maknanya itu penting. Karena akan ada banyak kata, kalimat yang diucapkan orang lain masuk lewat telinga kemudian menetap di otak dan hati kita. Karena ada banyak kata, kalimat yang tertulis di buku, atau di kertas, masuk melalui mata, kemudian menetap di otak dan hati kita. Maka yang bisa membersihkan otak dan hati kita, mengusir kata-kata negatif dan buruk itu dari diri kita, hanya Al Quran, kalamullah.

Pertanyaannya, apa kabar kita dengan Al Quran? Masihkah hubungan kita dengannya datar? Tidak reflektif? Tidak dalam? TT #ntms

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya