Follow Me

Monday, January 22, 2018

Cara Allah Membuatku Lebih Produktif

Bismillah.

*warning* banyak curhat

Aku takut kepekaan hatiku suatu saat hilang, jadi izinkan aku mencatatnya di sini. Tentang cara Allah menjawab doaku, agar aku lebih produktif.

Allah made me left my phone home. And I learn to fill my daily activities away from distraction from those little thing.

Bukan cuma sekali, beberapa kali. Qadarullah tertinggal karena aku buru-buru berangkat, cuma ambil tas laptop, yang sering tidak berisi laptop, melainkan mukena, pena, buku tulis, alquran dan terkadang sebuah buku bacaan.

Saat aku jauh dari rumah, pekerjaanku di sana, banyak waktu luang, karena mayoritas memang menunggu. Jika ada benda kecil yang dipenuhi ribuan distraksi itu (baca: handphone), aku tanpa sadar bisa menghabiskan waktu luang untuk menatap layar 5inchi itu, entah streaming video, main sosmed, main game, dan menanggapi berbagai distraksi lain dari benda tersebut.

Tapi saat benda itu jauh, karena tertinggal, aku jadi bisa melakukan hal lain yang lebih produktif, entah itu lebih banyak waktu membuka quran, menulis lintasan pikiran, membaca buku, atau hal-hal lain. Meski memang tidak menjamin aku bisa benar-benar produktif (ada saat-saat aku terkantuk, atau kebanyakan melamun) *uah.. Tulisan ini banyak buka aib. Will be deleted soon, I mean, back to draft.

Intinya, jawaban Allah sederhana, tapi selalu manis kalau aku lagi peka. "Wah, aku baru doa tadi pagi loh, dijawab pagi ini juga." Bukankah manis? Hehe.

Allah made me left my charger, when I left home with low battery phone.

Mirip sama poin pertama, tapi beda dikit. Aku seolah disajikan Allah pilihan, untuk menghabiskan batre telpon sekali jalan, dalam waktu singkat, tapi tidak bisa menggunakannya di siang-waktu pulang ke rumah. Atau aku memilih jarang menggunakannya, mematikan internet, menahan diri untuk ga banyak nonton video, menahan diri untuk ga main game, yang semua itu memakan banyak energi listrik dari batre hp.

Biasanya sih, saya pilih yang pertama hehe. I don't care when it's already dead. Aku sering gitu, membiarkan diri tidak tahu jam. Tidak apa-apa, toh masih di Indonesia, ada adzan yang jadi pengingat waktu shalat. Aku mungkin salah satu manusia biasa, yang hidupnya tidak lepas dari benda ini, yang sering senyum-senyum sendiri menatap layar, menundukkan kepala. Tapi juga bukan tipe yang kalau hape mati, atau tertinggal, ya sudah, aku bisa hidup tanpa hp untuk satu, dua atau tiga hari. Pernah soalnya, hp hilang/rusak, dan aku memilih berprasangka kalau aku harus puasa dengan hp berhari-hari, yang hasilnya, mamah telpon khawatir via temen-temenku. My bad..


Tapi sekarang, karena aku di Purwokerto. Aku ga perlu merasa bersalah atau khawatir tentang itu lagi. Yang paling khawatir kalau aku tidak bisa dihubungi adalah mamah dan papah. Tapi saat ini, nyaman sekali rasanya, pagi bertemu, sore malam bertemu. Pulang rumah juga dijemput. Even if my handphone left at home, or have a dead battery, they might even don't know. Ya, pernah soalnya, aku pulang, tanya hp-ku dimana, jawabannya, "Loh, emang tadi ga dibawa?" Aku cuma nyengir dan segera menuju tempat persembunyian hpku.

Allah made the internet connection super slow, like this morning. Somehow, someway.


Ini sering loh, aku juga heran. Padahal misal biasanya mah lancar-lancar aja. Tapi somehow koneksinya super lambat, atau sering connect disconnect tethering-nya. Jadinya? Ya, akhirnya waktu nunggu konek, aku jadi kepikiran buat ngerjain hal lain. Bisa jadi sarapan, atau menulis ini. Pokoknya sedikit lebih produktif.

Aku gitu siih, kalau koneksi internet lancar, suka lupa waktu, habis waktu untuk berselancar, nonton ini itu, baca ini itu. Ga bener.

***

Udah, itu aja cerita/curhatku. Aku sukaa... kalau lagi peka gini. Bagaimana aku bisa soktau kalau hal-hal diatas adalah jawaban Allah atas doaku. Iya aku emang sok tahu, tapi semoga gapapa, ini caraku berusaha untuk berbaik sangka pada-Nya.

Maaf, kalau aku sok tahu. Allahummaghfirli. Ya Allah, aku tidak tahu apa-apa. I know nothing. Allah knows all. Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya