Follow Me

Wednesday, May 20, 2020

Maukah Kau Menulis?

Bismillah.

Bulan ini aku merindukan tulisan beberapa orang sekaligus. Sebagian memang sudah lama tidak menulis, lebih memilih aktif di sosial media. Sebagian lagi, masih suka update memang, tapi tetap saja aku rindu, karena bukan satu dua kalimat pendek, aku ingin membaca narasi yang yang lebih panjang darinya. Satu dua paragraf mungkin cukup.

Sembari menikmati rasa rindu akan tulisan orang-orang tersebut, aku bertanya-tanya, apa merindukan tulisan seseorang, artinya aku merindukan orang tersebut? Jawabannya, mungkin iya, mungkin tidak. Iya, jika kau mengenal orang tersebut. Tidak, jika kau hanya mengenal tulisannya, tidak mengenal orangnya.

Tapi setelah dipikir-pikir lagi, mungkin lebih tepat jawaban tidak. Merindukan tulisan seseorang bukan berarti kamu rindu orang tersebut. Itu dua hal yang berbeda. Anggaplah kamu punya teman seorang penulis, tiap hari kamu masih bertukar sapa, mengobrol ini itu. Jelas, kamu tidak merindukannya, karena ia masih sering muncul di harimu. Tapi teman tersebut lama sekali tidak menulis, kamu bisa melihatnya aktif di sana sini, tapi kamu lama tidak membaca tulisannya. Jadilah kamu merindukan tulisannya, rindu membaca tulisannya.

Menulis tentang ini sebenarnya rasanya geli. Seolah sedang gombal, meski sudah dibuat seabstrak mungkin. Menuliskan tentang rindu, mungkin akan selalu begini.

Pada mereka, yang tulisannya kurindukan. Aku ingin bertanya, "Maukah kau menulis?"

Aku tidak akan memintanya untuk menulis untukku. Aku hanya ingin membaca tulisannya. Entah tulisan itu ia tulis karena tugas, karena kewajiban, atau karena kebutuhan. Entah tulisan itu ditulis untuk dirinya sendiri, atau mungkin untuk orang lain.

Pada mereka, aku ingin jujur, "Aku rindu membaca tulisanmu. Maukah kau menulis, lagi?"

***

I know it will sound awkward, so I just write it here. Semoga, Allah mengilhamkan pada jiwa-jiwa mereka untuk menulis hehe. Tanpa alasan tertentu, jemari dan otak mereka seolah terdorong untuk menulis. Dan kerinduanku untuk membaca tulisannya, terobati. What a wishful thinking wkwkwk.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya