-Muhasabah Diri-
Sesi diskusi berjalan, ada beberapa yang menjawab pertanyaan tersebut. Dan qadarullah, aku menemukan video yang seolah menjawab pertanyaan tersebut.
***
Video tersebut di upload pertenghan Ramadhan 2019. Mengingatkan tentang pentingnya motivasi, agar bisa terus semangat ibadah di bulan Ramadhan.
Ustadz Nouman mengambil dua hal yang mungkin merupakan tujuan dari Ramadhan. Tujuan Ramadhan pertama, agar kita bersyukur, diambil dari akhir ayat 285 ayat Al Baqarah. Tujuan kedua adalah agar kita terhubung dalam komunikasi aktif Allah, lewat mendengarkan Quran sebagai bentuk kita mendengarkanNya, Allah berfirman lewat Quran, dan kita berbicara kepada Allah lewat doa. Tujuan kedua ini diambil dari ayat 286 Al Baqarah.
Bersyukur atas apa?
Saat kita berpisah dengan Ramadhan, kemudian merayakan hari idul fitri karena telah berhasil mengenapkan 30/29 hari puasa, kita seharusnya menjadi hamba yang lebih pandai bersyukur. Ga cuma bersyukur karena sekarang kita bisa makan setiap waktu. Tapi yang utama, bersyukur karena Allah menurunkan Al Quran di bulan ini. Al Quran yang seharusnya, saat membaca dan mendengarkannya, hati kita bergetar. Our heart moved. Kita menjadi tenang saat mendengarkan Al Quran, kita bergembira akan kabar gembira di dalamnya, serta takut akan peringatan di dalamnya, juga dipenuhi rasa harap dan tidak putus asa karena ayat-ayat di dalamnya.
Tapi agar hati kita bisa bergetar, kita harus belajar Al Quran, apa isinya, pesan apa yang ingin Allah berikan pada kita. Dan agar hati bisa merasa takjub, takut, harap, kita harus meningkatkan interaksi dengan quran, bukan cuma membaca, dan mendengarkan tapi juga tadabbur dan tafakkur. Bukan cuma informasi tentang asbabun nuzul, dan makna ayat. Tapi juga bagaimana ayat tersebut terkait dengan diri kita, apa refleksi yang kita dapatkan, apa doa yang bisa kita panjatkan dari ayat tersebut, dll.
Apa berdoa saja cukup?
Masih terkait pentingnya belajar dan memahami Al Quran. Di ayat 286, Allah memberitahu kita bahwa Allah dekat. Allah mendengarkan doa siapapun yang mau berdoa, pendosa maupun ahli ibadah. Allah mendengarkan doa kita kapanpun, di terik siang, maupun sunyi malam. Allah mendengarkan doa kita, tapi Allah juga meminta kita berusaha menunjukkan, bahwa kita juga ingin melangkah memenuhi perintahNya.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. [Surat Al-Baqarah (2) ayat 186]
Falyastajibuli wal yu'minubi. Allah meminta kita berusaha untuk memenuhi perintahnya, dan beriman, yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa kita, dengan caraNya.
Al Quran dan Air
Ustadz Nouman juga menyebutkan bahwa kebutuhan hati kita terhubung dengan Al Quran seperti kebutuhan tubuh kita terhadap air. Kita butuh lagi dan lagi dan lagi. Mau yang belum pernah belajar quran, atau yang udah punya ilmu banyak, sama aja, kebutuhannya tetap sama, harus sering-sering membaca, mendengarkan, belajar memahami, tadabbur dan juga berdoa pada Allah. Lagi dan lagi.
Water is a need that you need to restore in yourself over and over again. You need to drink it again, and drink it again, and drink it again. Because without it your body starts dying. The same way, the word of Allah is something you have to take it again, then again, then again. Even if you know it, you take it again, then you take it again, then you take it again.
And every time, it restores something in you, it fixes something in you. It cleans something in you. It's a detox for you. It's a spiritual detox for you, for your mind, for your heart, for your thinking, for what you're feeling.
Maybe there's something wrong that you're doing, and you don't have the strength to get out of it. The word of Allah will give you that strength. It'll empowered you to take the step that you've been not being able to take. Maybe you don't have that strength yourself. That strength can only comes from Allah when you nourish it. And that you haven't given Allah's word's that chance.
- Nouman Ali Khan, dalam khutbah I Can't Feel Anything
***
Pertanyaannya, sudahkah kita mencapai tujuan Ramadhan tersebut?
Kalau belum? Kalau belum artinya kita harus berusaha memenuhinya. Tingkatkan interaksi kita dengan Al Quran, baca dan juga pelajari pesan di dalamnya, lagi dan lagi. Seperti kita minum air 8 gelas perhari, jangan biarkan hati kita mengeras. Karena hati yang keras akan menjadi tempat bermain setan. Ingatlah, sesekarat apapun hati kita, separah apapun hati kita mati rasa, Allah bisa dengan mudah menghidupkannya kembali. Asalkan kita mau berdoa memohon pertolongannya, sembari melangkah mendekat padaNya. Step by step. Sedikit asal kontinyu. Lagi dan lagi. Sungguh saat kita berjalan pelan menujuNya, Allah "berlari" ke arah kita.
Terakhir, masa latihan (Ramadhan) memang sudah berakhir, tapi setiap nafas, artinya kita masih diberi kesempatan hidup untuk memperbaiki diri. Semoga Allah memudahkan dan menguatkan langkah kita. Semoga kita termasuk orang-orang yang berdoa, 'asaa ayyahdiyani rabbi li aqraba min hadza rasyada. Aamiin.
Allahua'lam.
***
Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.
PS: Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.
PPS: Pertanyaan di paragraf prolog dapet dari diskusi pekanan 2 grup nakindonesia yang baru. Dan qadarullah juga materi matrikulasi batch 3 yang pekan pertama dan kedua, adalah tentang pentingnya memahami quran, al hadid ayat 16 serta tentang doa. Pas banget bahwa dua hal itu yang harus diingatkan di bulan Ramadhan. Alhamdulillah atas izinNya, bisa ikut menyimak diskusi peserta matrikulasi batch 3. ^^
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya