Aku belum menulis sepatah kata pun di sana, ditempat yang seharusnya menjadi wadah menulis setiap Ramadhan. Salahku, tidak menyiapkannya lebih awal. Hanya berandai-andai, pura-pura mengkonsep, tanpa benar-benar menekan barisan huruf di keyboard.
Tapi sementara aku tidak menulis di sana, aku banyak membaca tulisan lama. Di blog ini. Terutama tulisan ramadhanku. Dari 2017, RI #1 sampai RI #6. Awal semua bermula. Aku jadi inget mengapa aku memutuskan buat akun facebook baru. Ikutan challange Ramadhan Inspiratif dari Aksara meski cuma setor 6 tulisan. Lalu tahun 2018. Melanjutkan RI (Ramadhan Inspiratif), jadi RR (Refleksi Ramadhan), kali ini lumayan banyak, sekitar 20-an. Lalu 2019, tahun kemarin, ikutan challange quran jurnal, cuma 10 tulisan. Tapi lebih baik, karena memulai di awal. Tahun ini? Doakan aku segera memulai ya.. meski ramadhan sudah setengah berlalu.
Tapi sementara aku tidak menulis di sana, aku banyak re-blog tulisan lama. Dari blog ini, ke medium. Yang tadinya cuma seingetnya saja import tulisan dengan label buku dari blog ini ke medium, ramadhan ini aku usahakan dua hari sekali. Tentu proses importnya tidak dua hari sekali. Kalau sempat dan lagi punya akses buka laptop. Import beberapa, kemudian edit sedikit dan dijadwalkan. Juga reblog tulisan dari facebook itu ke sini. Karena cuma 10 tulisan, sengaja ga aku post di awal semua. Dijeda dua atau tiga hari. Tentang reblog tulisan, yang buat aku semangat sebenarnya karena aku ingin merain pahala yang dilipatgandakan. Sempat bahkan berfikir reblog tulisan 2017 ke tumblr. Tapi akhirnya aku urungkan. Biarkan tumblrku berbeda, bukan tulisanku, disana cuma reblog quotes dan gambar dari tumblr lain.
Tapi meski aku tidak menulis di sana, aku masih menulis di sini.
***
PS: tulisan ini dan tulisan sebelumnya, cuma pemanasan, agar aku termotivasi menulis di sana. Karena aku tidak pernah tahu, apakah ini Ramadhan terakhirku..? Menulislah Bell itu lebih baik daripada...........
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya