Follow Me

Wednesday, May 20, 2020

Tadharu’, Bukan Sekedar Rendah Hati

Nukilan Buku “Reclaim your Heart | Yasmin Mogahed”
Bismillah.
Suatu hari, dalam sebuah perjalanan naik kereta, aku membawa buku Reclaim your Heart yang dulu pernah aku baca dari bagian depan, namun sudah lama aku tidak meneruskannya.
Rasanya aneh, membaca dari batas membaca yang lama, aku saja sudah lupa, tapi sebagian ingat kalau pernah membaca bagian depan.
Akhirnya aku memilih untuk membacanya dari belakang, dari bab puisi, satu persatu hingga bab puisi habis. Salah satu puisi yang menyentuh hatiku judulnya Terus Berjalan.
Silahkan dibaca dulu, sebagai prolog, sebelum kita bahas nukilan buku yang menjadi bahasan utama kali ini. Atau bisa di skip, kalau ingin segera tahu tentang judul tulisan ini.





Bab sebelum puisi adalah bab berjudul Umat. Tentu saja aku membaca tulisan paling terakhir dari bab Umat di buku Reclaim Your Heart.
Judul tulisannya Pembelahan Laut Merah Masa Kini: Renungan tentang Mesir. Isinya tentang dua kisah, kisah Musa dan Bani Israil yang dikejar-kejar Firaun dan kaumnya, kemudian dihadapkan pada Laut Merah. Dan juga.. tentang masyarakat Mesir yang berjuang untuk lepas dari kediktatoran Hosni Mubarak.
Lepas dari cerita yang dibahas, ada beberapa hal yang membuatku ingin mengutip sebagian dari isi tulisan tersebut.

Mengapa kita harus menderita, jika memang kita berada di sisi Allah?

Beberapa orang mungkin mempertanyakan mengapa, jika kita memang berada di sisi Allah, kemenangan tidak datang dengan mudah. Beberapa orang mungkin bertanya-tanya mengapa Tuhan tidak begitu saja memberikan kemenangan yang lurus tanpa adanya perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar.
Yasmin Mogahed kemudian mengingatkan kita, untuk melihat kembali ke kalamnya, dengan mengutip surat Al A’raf, surat ke tujuh, ayat 94.

“…melainkan Kami timpakan kepada penduduk-nya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri.”
Di ayat tersebut Allah berfirman, bahwa tujuan dari penderitaan adalah untuk mencapai keadaan tadharu’.

Tadharu’ adalah kerendahan hati di hadapan Tuhan — tapi bukan sekedar kerendahan hati.
Untuk menjelaskan konsep tadharu’, Yasmin meminta kita membayangkan suatu situasi.
Bayangkan diri Anda berada di tengah-tengah lautan. Bayangkan bahwa badai besar datang dan gelombang yang sebesar gunung mengepung Anda.
Sekarang bayangkan, Anda berpaling kepada Allah pada saat itu dan meminta bantuan-Nya. Apakah Anda merasakan keadaan membutuhkan, takjub, bergantung sealigus rendah hati? Itulah tadharu’. — Yasmin Mogahed

Ketika Allah menempatkan sebuah situasi sulit dalam hidup kita, situasi, keadaan yang membuat kita menderita. Sebenarnya Allah tidak menciptakan situasi tersebut untuk menganiyaya kita.
Justru lewat situasi tersebut, Allah ingin menganugrahkan tadharu’, menganugrahkan agar kita mencapai kedekatan denganNya. Anugrah, yang tidak bisa kita capai jika yang terjadi tidak seperti itu.


Keadaan rendah hati, kedekatan, dan ketergantungan total kepada Tuhan, yang tak ternilai itulah yang telah dianugrahkan …
-Yasmin Mogahed, Reclaim Your Heart
Allahua’lam.
PS: Selain tadharu’ ada tujuan lain mengapa Allah menghadirkan penderitaan di kehidupan hambaNya, yaitu tamhisHint, proses pemurnian emas
***
Tulisan ini sudah pernah dipublish di Medium @isabellakirei

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya