#fiksi
"Saya bisa saja mengatakan hal ini untuk mendorongmu", kata Ibu itu. Aku mengangguk, memahami sebenarnya bahwa kalimat tegas sebelum ia mengucapkan kalimat itu, intinya selalu agar aku mau bergerak.
"Tapi untungnya saya tahu, kalau ternyata kamu merasa tidak pantas," lanjutnya.
"Kalau saya pakai kalimat itu, tentu tidak sesuai sasaran." tutupnya.
Ya... kalau saja kalimat itu yang aku dengar, mungkin aku justru semakin diyakinkannya. Bahwa aku memang tidak pantas untuk mendapatkan hal tersebut.
***
Empat hari sudah berlalu sejak aku menemui Ibu itu. Empat hari yang seharusnya membaik. Tapi kalau boleh jujur, empat hari ini.. justru semakin meyakinkanku, bahwa aku tidak pantas berada di sini, apalagi untuk mendapatkan hal tersebut.
Seketika perkataan Ibu itu terngiang, "Ubah mindsetnya, kalau kamu merasa tidak pantas, jangan justru memilih pergi atau mundur. Tapi pantaskan dirimu. Buat dirimu pantas untuk menerima hal itu."
Aku terdiam sejenak, memikirkan... langkah apa yang harus kutempuh, kerja apa yang harus kulakukan.
Aku terdiam, lama... mencoba meyakinkan diri lagi bahwa Allah tidak pernah menzalimi hamba-Nya, IA tahu kemampuan hamba-Nya saat IA mengujinya.
The End.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya