Follow Me

Sunday, June 18, 2017

Tidak Ingin Bertemu

Bismillah.
#hikmah
-Musahabah Diri-

Setelah libur nulis, hehe, bandel, hari ini.. ada satu kejadian yang membuatku bisa mengambil hikmah dan ingin menuliskannya.

***


"Assalamu'alaikum," kudengar suara khasnya dari ujung telepon.
"Wa'alaykumussalam warahmatullah. Nida di kosan?" tanyaku.
"Ini siapa ya?" tanyanya. Aku baru teringat, kalau aku menelpon Nida menggunakan nomer internet. 
"Atika," jawabku. Aku berjalan mencari tempat yang lebih sepi, takut menganggu jamaah lain yang sedang fokus tilawah/mendengarkan ceramah.
"Aku boleh ke kosanmu?" tanya ku.
"Kenapa emang Ka?"
"Pengen ngobrol aja, boleh ya?" hening sejenak. Kami sama-sama hening.
"Aku.. masih banyak kerjaan Ka, belum bisa kayanya."
"Nida nggak apa-apa? Aku khawatir..."

***

Pernah ga kalian ngerasain khawatir? Ingin bertemu orang tersebut, sekedar melihat wajahnya, bertukar satu dua kalimat, sekedar ingin berada di sampingnya secara fisik, syukur-syukur bisa membantunya. Tapi sayangnya... orang tersebut menolakmu, katanya ia belum ingin bertemu siapa pun. Jujur ada perasaan sedih saat seseorang yang kita khawatirkan itu, tidak ingin bertemu. Ya, ia menolak untuk sekedar bertemu dengan kita.

Satu kejadian itu somehow membuatku berfikir dalam case lain. Bayangkan Allah, dan hambaNya. Kita... ada masalah nih, ada yang mengganggu pikiran kita, kita sedih, atau kita kesulitan. Saat itu.. Allah mungkin ingin menyadarkan kita, mendekatlah padaKu, berdoa padaKu, minta bantuanKu, bersandarlah padaKu. Tapi kita? Kita justru memilih menjauh dariNya, kita menolak bertemu denganNya, shalat kita terbengkalai, puasa kita, quran tidak disentuh, kita justru menjauh, menolak untuk bertemu.

Padahal Allah ingin membantu kita. Padahal Allah hanya ingin melihat kita ruku' dan sujud kepadaNya. Padahal Allah ingin mendengar curahan hati kita. Padahal..... TT Tapi kita justru menjauh, mencari tempat bergantung yang lain, atau begitu sombong untuk sekedar berdoa kepada Allah TT. Lupa... lupa kalau kita hamba Allah, yang lemah. Lupa... kalau tidak ada tempat lain untuk kembali selain Allah. Lupa.. kalau tidak ada yang bisa jadi tempat bergantung kecuali Allah.

Kita mungkin pernah menolak untuk bertemu dengan Allah. Menolak untuk bertemu Yang Maha Mengurus kita, dan Maha Lembut. Tapi semoga, masa itu tidak lama. Semoga Allah kirimkan teman shalih, atau buku, atau ilham untuk mengingatkan kita lagi. Bahwa menjauhnya kita dari Allah tidak akan pernah mengurangi kesedihan, memudahkan kesulitan, apalagi menyelesaikan masalah. Semoga kita diingatkan bahwa kita cuma perlu mendekat padaNya lagi, bertemu denganNya, curhat padaNya, meminta tolong padaNya, minta ampun padaNya. Seperti itu 'saja'.

Seperti Nabi Yunus 'alaihi salam, yang dalam kegelapan di dalam kegelapan. Terperangkap, tidak tahu jalan keluar. Tapi doanya... La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzalimin. Doa tauhid dan mohon ampun, dijawab dengan cara yang tidak pernah ia pikirkan. Keluar dari perut ikan paus, tanaman yang dimakan mengembalikan energi, dan kaumnya yang sudah beriman. Maa syaa Allah. (':

***


positive meets negative = negative. pingin ketemu, tapi gak seorangpun. kaidah bhs inggris. di bahasa indonesia ga bisa di pakai. ini caption apa?? wkwkwk
Aku masih duduk di sana, terpaku mengingat percakapan singkatku dengan Nida via telepon. Masih ingat betapa sering kami terdiam, bingung mau bicara apa lagi. Ucapan terimakasih Nida, ucapan 'aku nggak apa-apa' Nida, ucapan Nida tidak ingin bertemu siapa pun saat ini, ucapan.....

Saat itu.. meski tidak tahu harus bicara apa, sesungguhnya aku masih ingin mendengar suara Nida, sekedar ingin tahu.. apakah ia benar-benar baik-baik saja. Tapi Nida tidak nyaman, bahkan segera memilih mengakhiri percakapannya.

"Udah ya Ka, aku tutup ya.. Assalamu'alaikum."

Bahkan sebelum aku selesai menjawab salamnya, terdengar suara bahwa telepon sudah terputus. Kalau begini... tidak ada yang bisa aku lakukan selain berdoa bukan?

"Allah.. lindungi Nida, jaga hatinya yang rapuh, jangan biarkan ia larut dalam kesedihan" ucapku dalam hati, kemudian berjalan bergegas ke shaf, karena tarawih sudah dimulai.

***

Allahua'lam.

#RamadhanInspiratif #Challange #Aksara

PS: Italic = fiksi

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya