Follow Me

Wednesday, June 28, 2017

Buku Kenangan, La Tansa Male Cafe

Bismillah.
#buku

Serial Buku Kenangan, mengenang buku yang dulu pernah di baca. Berawal dari tugas dari Kompilasi, lalu jadi terinspirasi ditulis di blog. Alhamdulillah sudah ada beberapa tulisan, mangga kalau ada yang mau baca, tapi jangan protes kalau ga banyak review malah banyak curhat hehe : Bundel Majalah Bobo, Serial Nomik Catatan Harian Olin, Jangan Jadi Bebek 1&2, Jalan Cinta Para Pejuang & Dalam Dekapan Ukhuwah.

Kali ini, buku kenangan judulnya La Tansa Male Cafe, restoran khusus laki-laki. Ada dua serial, yang kedua judulnya Parcel Mini. Novel yang ditulis Nurul F. Huda ini bercerita tentang lima sekawan, mahasiswa yang belajar bisnis kecil lewat buat kafe. Ada banyak konflik di dalamnya, tentunya.. yang aku sudah tidak terlalu ingat. Tapi kalau yang serial kedua masih keingat, dikit-dikit.

Dari novel ini.. aku sedikit mengenal tentang bagaimana interaksi perempuan dan laki-laki menurut islam, belajar persahabatan juga dari buku. Oh ya, yang unik dari novel ini.. di depan ada pengenalan tokohnya, iya bukan ya? Tapi seingatku ada, ilustrasi, serta pengenalan tokoh.

Novel tersebut diterbitkan oleh Gema Insani, saat SMP dulu.. itu penerbit favoritku, karena dari sana.. banyak buku bagus-bagus, selain DAR! Mizan. Selain menulis novel La Tansa, Nurul F. Huda juga menulis serial novel double F, cerita detektif muslim. Ini juga saya sudah pernah baca, meski cuma satu seri saja, yang tentang misteri rumah loji. Kalau novel La Tansa tentang mahasiswa, serial detektif Double F tentang siswa SMA. Harusnya baca ini lebih nyambung ya untuk usia saya SMP dulu, tapi karena stok serial ini di perpus SMP terbatas, jadi ga banyak baca.

Oh ya, mengingat buku ini otomatis juga mengingatkanku akan buku bacaan yang ngehip saat saya SMP dulu. Teenlit. Teenlit terbitan Gramedia Pustaka, laris deh, baik yang penulisnya orang Indonesia maupun yang terjemahan dari penulis luar negri. Mengingat itu.. aku jadi teringat sebuah quotes, kalau kita tidak bisa mengelak, bahwa apa yang kita tonton, apa yang kita baca mempengaruhi kita.

Yang suka baca teenlit, mayoritas jadi terpengaruh dan punya khayalan cinta monyet yang ingin ia rasakan di masa sekolah, apalagi kalau ditambah rajin nonton sinetron hehe. Aku juga dulu baca teenlit sih wkwk, tapi karena diimbangi bacaan bergizi juga, aku yang sudah mumayiz jadi berpikir dan mencari tahu mana yang baik untuk diri. Alhamdulillah teman-teman yang sering main bareng juga bukan tipe yang suka pacaran, jadi terjaga masa-masa remaja itu. Ah.. jadi kangen Nisa, Ama, Uzi, Imel, Anis, dkk.
 Mengenang buku yang satu ini jadi menambah keinginanku, ingin ngoleksi buku yang bagus-bagus untuk anak-anak. Ditambah lagi, kemarin-kemarin saya suka baca pohon bacaan Teh Elma dan anak-anaknya, Hehe.

Disudahi saja ya, daripada banyak ngelanturnya. Yang sedang balik mudik, selamat menikmati perjalanan, banyakin dzikir dan doa. Katanya malem ini puncaknya ya? Yang sabar. hehe. Ngomong sama siapa bell? Ya.. barangkali ada pembaca yang sedang jadi bagian puncak arus balik.

Sekian, semoga bermanfaat. Sampai jumpa di tulisan buku kenangan berikutnya~

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya