Hanya bulir-bulir beras, lembaran kertas, dan sesosok manusia yang tidak sempurna. Jangan letakkan di hati. Beras itu, simpan di lumbung, ambil dan masak saat lapar. Jangan letakkan di hati. Lembaran kertas itu, simpan di binder, keluarkan saat kau ingin menulis. Jangan letakkan di hati. Manusia yang tidak sempurna itu, biarkan ia sendiri. Jangan diundang jangan pula diusir. Ia hadir dan pergi saja. Jika tinggalkan luka, luka itu sebenarnya bisa kau ambil hikmahnya. Begitupun jika tinggalkan kenangan, itu juga bisa kau ambil hikmahnya.
Sesekali bertanyalah pada diri, dimana letaknya? Saat kau temukan dirimu kesulitan dan dibuat campur aduk perasaannya karena suatu sebab. Sebab itu.. dimana letaknya? Ia hanya bisa membuatmu sesak jika kau letakkan di hati. Pindahkan saja, agar rasa sakitnya hilang. Atau meski masih sakit, minimal agar tidak membuatmu sesak. Jika jarimu yang terluka, lebih mudah mengobatinya, ketimbang jika hatimu yang terluka. Tapi.. jika hati sudah terlanjur terluka, bukan berarti obatnya tidak ada.
Reclaim your heart, keluarkan hal-hal yang seharusnya tidak berada di hati. Isi hati dengan keimanan, yang lain letakkan di tangan, di kaki, dimana pun selain hati.
***
Jika sebuah vas jatuh dan pecah berkeping, coba tengok dimana letaknya? Karena kita meletakkannya di tepi meja, maka ia rawan jatuh dan pecah.
Maka saat ada yang melukai hatimu, dan kau dibuat sesak karenanya, coba tengok, dimana letaknya?
***
Saat hati sudah terlanjur terluka, segera mendekat padaNya, minta obat dariNya. Allah Maha Mendengar, dan mengabulkan doa.
Nothing heals the heart better than the speech of Allah (the Qur`ān), and reflecting upon its āyāt is the first step towards healing your heart. - Salih al-Maghamsy
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya