Follow Me

Friday, August 3, 2018

Iman Seorang Pemuda di Lingkungan yang Bobrok

Bismillah.
-Muhasabah Diri-

Diambil dari video khutbah The Essence of Parenting by Ustadh Nouman Ali Khan.


***

Nabi Ibrahim, saat muda, sebelum turun wahyu dan sebelum diangkat menjadi nabi, ia lahir, tumbuh dan hidup di lingkungan yang tidak kondusif. Ayahnya, ada yang berpendapat pamannya, Azar merupakan pembuat berhala. Semua orang disekitarnya menyembah berhala. Namun pemuda ibrahim, ia mencari dan menggunakan otaknya. Baginya, menyembah berhala itu salah, maka ia berontak, menjadi pemuda yang 'rebel', menghaancurkan patung-patung berhala, kemudian diusir dari rumahnya. 

Apa hikmah dari kisah itu..? Aku share kutipan bahasa inggrisnya dulu ya..
A young man's faith or a young woman faith according to Allah azza wajall isn't always depend on the environment. A lot of time, we blame the environment.
Lewat kisah pemuda Ibrahim, Allah menunjukkan bahwa iman seorang pemuda atau pemudi tidak hanya bergantung atas lingkungannya. Kita sering menyalahkan lingkungan, gimana bisa menjadi beriman, kalau sekolah di sekolah umum, yang mayoritas anak SD bahkan udah pacaran. Jangan tanya lagi anak-anak SMP dan SMA. Tapi lewat kisah ibrahim, kita diingatkan lagi, lingkungan memang berpengaruh. Tapi seorang pemuda, anak muda, diberikan Allah kemampuan untuk melihat dan mencerna apa yang ada disekitarnya. Ia bisa bertanya dan mengeksplor, tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Ia bisa memilih dan berpikir untuk dirinya sendiri.

"But there's a reason Allah gave us this example. This is the journey of Ibrahim 'alayhi salam before he become a prophet. Revelation is a later situation. First and foremost, he start questioning and exploring, and start criticizing things that are happening around him. What that tells us is, Allah azza wajall enable human being, each and everyone of them, regardless of what environment they're in, regardless  of what situation or what society they're part of, to think for themselves. If they choose to follow everybody else and never think for themselves, that's on them. They don't get to say, "Well, what can I do? I was in a blinding environment". No! Allah gave you eyes. Allah gave you the ability to see for yourself."
- Nouman Ali Khan 
Ga ada lagi alasan menyalahkan lingkungan. Ga bisa kita menyalahkan lingkungan, atas iman kita. Karena seburuk apapun lingkungan, situasi dan masyarakat kita tumbuh dan hidup, Allah memberikan kita mata, telinga, otak dan hati untuk berpikir. Untuk mencerna dan mencermati. Kita bertanggung jawab atas diri kita. Lingkungan mungkin memiliki pengaruh atas iman kita, tapi pengaruhnya tidak penuh. Kita, Allah beri kemampuan, untuk bisa belajar dan beriman. Tinggal pertanyaannya, apa yang sudah kita lakukan untuk iman kita?

Saat iman kita terasa begitu kering, sudahkah kita mengambil air wudhu untuk membasahinya dan menghidupkannya lagi? Sudahkah kita berusaha berdiri untuk shalat, meski dengan keterbatasan surat yang kita hafal? Sudahkah kita berusaha membuka lagi quran yang berdebu, meski kita terbata membacanya? Sudahkah kita, mengangkat tangan kita, berdoa kepadaNya?

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya