Follow Me

Monday, August 27, 2018

Easy But Hard

Bismillah.

Seperti bittersweet yang merangkum dua rasa, pahit tapi manis, manis tapi pahit. Ada gak ya kata yang merangkum dua kata, mudah tapi sulit, sulit tapi mudah?


Hari ini.. qadarullah ngerasain menunggu hampir tiga jam. Easy? Ya.. dibandingkan saat-saat dulu. Menunggu waktu itu, di sana, rasanya sungguh menyiksa, apalagi saat itu aku berteman dengan prasangka buruk. Ga lama padahal nunggunya, tapi mata dibuat memanas, air berderai, meringkuk sendirian, lalu pergi, tidak jadi hadir dan bertemu. Hari ini, relatif lebih mudah. Sesekali berdiri bolak balik, kemudian duduk pegang hp, kemudian menyapu pandangan ke sekeliling ruangan. Terkadang mengamati anak kecil yang terus merajuk pada sang ayah untuk pulang. Kemudian menulis, dan hadirlah tulisan Odd Numbers. Hehe. Tulisan ini, juga salah satu produk menunggu. 

Menunggu... is it hard? Eh, dipikir-pikir mengapa aku memilih menerjemahkan sulit sebagai hard dan kenapa bukan difficult? Hard itu.. biasanya terkesan lebih tinggi dari difficult, iya ga? Duh.. ngarang nih. Mungkin perlu dicari kapan biasanya orang menggunakan hard dan kapan menggunakan difficult. 

Anyway.. waiting is not that easy though. It's hard, difficult. Butuh kesabaran, dan keyakinan kalau waktunya akan tiba meski bukan sekarang. Dulu, menunggu itu sulit karena aku menghabiskan waktu menunggu dengan overthinking, negative thinking. Kondisi diri juga sedang ga baik, sedang kehilangan diri jadi gitu deh. Sekarang, meski lama, menunggu tidak sesulit itu. Masih sulit, namun mudah juga. Selama kita yakin, dan mengisi waktu menunggu dengan hal positif, in syaa Allah kuat kok menunggu. Mungkin di tengah menunggu, kita lapar, atau haus, atau kepanasan atau kedinginan, membuat tiap detik terasa begitu lama. Tapi... kita tidak menyerah, kita tahu, sebenarnya menunggu tidak sesulit itu.

Menunggu.. apapun. Entah itu antrian ke dokter, atau menunggu hujan reda, atau apapun. It's easy but hard, it's hard but easy. Pastikan menunggu tidak diisi dengan bengong, atau overthinking. Kita bisa menulis, atau bercakap dengan teman menunggu, atau kalau ga ada teman bisa kenalan hehe. Atau sambil membaca, berdzikir, sesekali berdiri jika duduk terlalu lama membuatmu mengantuk. Siasati agar menunggu tidak membosankan.

Terakhir, gatau kenapa jadi inget quotes di tumblr. Bahwa kita ga bisa menghindari menunggu. Pasti akan kita alami dalam hidup. Termasuk.. hidup itu bisa jadi adalah proses menunggu kematian. Fokusnya bukan berapa lama, tapi bagaimana kita mengisi waktu menunggu tersebut. Mudah nulisnya, sulit mengamalkannya.

Semoga kita bisa memanfaatkan waktu kita dan tidak termasuk orang yang merugi. Semoga jika memang kita harus menunggu, kita isi waktu menunggu dengan hal positif. Terus yakin pada Allah, meski proses menunggu itu easy but hard, hard but easy.

Allahummaj'alna minalladzina amanu wa 'amilusholihati watawasau bil haqq watawasau bishabr. Aamiin.

Allahua'lam. 

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya