Kemarin ku publish dua tulisan reaktif. Intinya sama, pertama aku merasa bersalah, merasa jahat. Kedua, karena merasa bersalah itu tidak nyaman aku memilih lari. Jadi kutulis tentang berbagai media pelarian. Hari ini sebenarnya masih belum tahu mau nulis apa. Yang aku tahu, aku harus menulis, mengingat sudah tanggal 30, H+3 dari postingan teratas di blog ini.
Sejak Ramadhan kemarin, setelah merasakan menulis satu kali sehari meski cuma satu paragraf, kuantitas tulisan blog ini ikut meningkat. Awalnya tidak direncanakan, tapi setelah melihat polanya, kuputuskan untuk menulis minimal satu tulisan dalam tiga hari. Kalau belum ada ide? Biasanya aku paksa menulis apa saja, random, curhat juga tidak masalah. Urusan edit, revert back to draft itu urusan kedua.
***
Kemarin, jujur syok, dan terkejut. Ibarat nonton film trus endingnya tidak ditebak, bahkan kebalikan dari yang kita kira. Baru menyadari bahwa selama ini.. I play victim. Padahal aslinya... hmm..
Kemarin, jujur ingin lari, tapi udah keburu disajikan kenyataan pahitnya. Ibarat sedang tidur diguyur air dingin, ingin tidur lagi tapi sudah terbangun karena basah kuyup. Sepertinya memang harus begitu, agar aku tidak lagi membiarkan hal yang seharusnya dihentikan.
***
Semoga dengan ditulis ini, aku jadi sadar, bahwa aku tidak boleh hilang kendali, hanya karena pikiran buruk yang melambai-lambai. Harus lebih lihai lagi menghindarinya, harus banyak istighfar.
Tentang maaf yang harus diucapkan. Harus. Meski sulit. Kalau bukan tersurat, minimal ditujukkan dengan perubahan sikap. Ayo Bell.. semangat! Bisa in syaa Allah!
Jangan kalah lagi, jangan jatuh lagi. Semoga kejadian kemarin cukup untuk membuatmu sadar. Bahwa tidak baik terus begitu. Kau harus memperbaiki mindset-mu, dengan begitu yang lainnya mengikuti.
Bismillah..
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya