Membangun (Kembali) Kebiasaan Membaca
Isabella Kirei
February 27, 2019
1 Comments
Bismillah.
Kalau kamu orang yang audio, tidak bisa fokus membaca di tempat yang ramai, cari tempat yang sepi. Atau siapkan earphone, atau penutup telinga. Kalau kamu tipe yang suka gatel membuka hape jika ada notifikasi, maka matikan internet, kalau perlu set airplane mode. Fokuslah membaca,
Ini di luar jam khusus membaca ya... Biasakan membawa satu buku kecil, tidak perlu yang tebal dan berat. Yang ukurannya pas di tangan dan tipis juga tidak mengapa. Lalu sesekali, saat sedang luang, bacalah buku tersebut. Saat menunggu, sembari duduk dalam perjalanan, bisa juga saat makan. Tapi hati-hati ya, jangan sampai makanan atau minuman menodai bukumu hehe.
***
Semangat membaca^^
Salah satu kebiasaan baik yang bisa membuat kita menjadi insan yang lebih baik adalah kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca, selain memperluas wawasan juga membiasakan otak kita kritis, dan lebih bijak menghadapi hidup. Sebelum kita memilih membiasakan suatu hal, kita harus tahu dulu manfaat atau hal positif yang kita dapatkan dari aktivitas tersebut, agar tekad kita makin kuat.
membaca (📷 from unsplash) |
Pernah suka membaca, namun tergerus kesibukan. Atau belum pernah suka membaca, namun mau berusaha untuk membiasakan membaca? Berikut ini beberapa hal bisa lakukan dalam rangka membangun (kembali) kebiasaan membaca.
Pertama, ambil satu buku
Sebelum membiasakan membaca, minimal kita harus punya satu buku yang akan dibaca. Ambil satu buku yang topiknya menarik. Kalau kamu suka bacaan fiksi, kamu bisa pilih novel atau buku kumpulan cerpen, atau kumpulan puisi. Kalau kamu suka non fiksi, pilih tema yang sedang kamu pelajari, atau yang terhubung dengan minatmu. Minta rekomendasi dari teman kalau perlu. Beli atau pinjam buku tersebut. Kalau kamu sudah punya tumpukan buku yang belum dibaca, entah itu koleksimu, atau koleksi kakak, ibu atau ayahmu, kamu juga bisa memilih salah satu buku yang sudah ada.
Kedua, buat target harian, sedikit, tapi rutin
Minimal 3 lembar setiap hari. Saya pengalaman mengikuti grup Gen Al Fihri yang anggotanya setiap hari lapor judul dan nomor halaman buku yang dibacanya, minimal 3 lembar atau 6 halaman. Jika kamu bisa dengan cepat membaca puluhan chat di whatsapp, tulisan di sosial media, maka sebenarnya kecepatan membaca kita tinggi. Tiga lembar biasanya tidak memakan waktu lebih dari 10 menit. Ga percaya? Coba praktekan dan hitung waktunya. Biasanya yang membuat membaca berat itu momen sebelum membaca. Setelah memulainya, kita akan sadar, bahwa membaca itu tidak sesulit apa yang ada dipikiran kita. Termasuk juga membangun kebiasaan membaca, awalnya akan sulit, jika sudah terbangun ritmenya, selanjutnya akan mudah. Membaca, bahkan bisa jadi kebutuhan harianmu.
Ketiga, buat jam khusus membaca
Seperti yang disebutkan sebelumnya, 10 menit saja. Luangkan sepuluh menit dalam harimu. Tentukan jadwalnya. Misal jam 06.00-06.10 pagi. Atau jam 13.00-13.10 saat istirahat siang. Atau bisa juga 21.50-22.00 sebelum tidur. Kalau sudah ada jadwalnya, selanjutnya tepati. Pastikan buku yang ingin kita baca ada di jam tersebut. Lalu membacalah, tiga lembar saja boleh, meski bisa jadi kurang dari 10 menit. Atau bisa juga kamu membaca selama tepat 10 menit. Bisa juga membaca minimal 3 lembar, jika belum ingin berhenti lanjut sampai 10 menit, jika masih ingin membaca, teruskan, sampai kamu merasa cukup.
Keempat, blok distraksi saat jam khusus membaca
Kalau kamu orang yang audio, tidak bisa fokus membaca di tempat yang ramai, cari tempat yang sepi. Atau siapkan earphone, atau penutup telinga. Kalau kamu tipe yang suka gatel membuka hape jika ada notifikasi, maka matikan internet, kalau perlu set airplane mode. Fokuslah membaca,
Kelima, biasakan membawa satu buku kecil setiap hari
Keenam, sesekali, tinggalkan hp di rumah/kos
Salah satu benda yang menghambat saya lebih dekat dengan buku adalah hp. Maka sesekali saya membiasakan berpisah dengan hp dan membawa buku saat hendak pergi ke tempat dekat rumah, namun ada kemungkinan bisa baca. Misal saat hendak ke warung makan dan memesan makanan, untuk dibungkus dan dibawa ke rumah. Waktu menunggu pesanan, bisa dipakai untuk membaca, saat hp saya sengaja/tidak sengaja tertinggal. Saat kita mulai terlepas dari kebiasaan menanti sambil buka hp, lama-lama meski membawa hp, kita bisa tetap memilih membaca buku. Meski kebanyakan orang yang menunggu biasanya sibuk menunduk dengan hp masing-masing.
Ketujuh, kunjungi perpustakaan dan toko buku
Membangun kebiasaan membaca artinya juga membangun kecintaan terhadap buku. Dan ini bisa dilakukan dengan mengunjungi perpustakaan atau toko buku, tempat dimana kita bisa mengenal dan lebih dekat dengan banyak buku. Kita bisa melihat-lihat, cuci mata, deretan judul buku, membaca satu dua halaman, bahkan bisa tertarik untuk membeli atau meminjamnya. Bisa juga kita menyelesaikan satu buku sembari berdiri atau duduk di perpustakaan atau toko buku tersebut.
Kedelapan, bergabunglah dengan komunitas baca
Baca juga : Komunitas Baca dan Forum Diskusi Buku
Saat kita bergabung dengan komunitas baca, kita akan bertemu dengan orang-orang yang kutu buku, cinta membaca dan juga yang baru hendak memulai membiasaan membaca seperti kita. Di sana kita bisa saling berbagi tentang buku yang kita baca, serta saling mengingatkan dan menyemangati untuk membaca. Perjalanan kita membangun (kembali) kebiasaan membaca akan lebih terasa ramai dengan kehadiran teman-teman komunitas baca tersebut.
***
Jika dalam perjalanan membangun kebiasaan membaca kita sering jatuh dan tersendat, jangan lupa meluruskan niat awal dan mengingat-ingat manfaat membaca. Iringi usaha dengan doa. Allah menurunkan ayat pertama berupa perintah membaca, maka jangan malu meminta doa agar istiqomah membaca padaNya, baik itu membaca buku maupun membaca kalam-Nya. In syaa Allah akan dimudahkan.
Semangat membaca^^
Allahua'lam.
***
Keterangan : Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.