Bismillah...
#fiksiku
No matter how far you ran. How deep you dive. How silent you keep. Well.. you know you can't hide.
***
Alkisah... di sebuah rumah, terdapat dua keluarga yang hidup bersebelahan. Keluarga semut dan keluarga rayap. Keluarga rayap terkenal bersifat pemalu.. ia jarang sekali muncul di depan keluarga semut, apalagi di hadapan manusia. Dan diantara keluarga rayap, yang paling pemalu.. tentu saja kaum muda diantara mereka.
Suatu hari, tanpa sengaja.. seekor rayap muda tanpa sengaja mendengar diskusi beberapa ekor semut. Mereka tampak mendiskusikan berita yang mereka dengar dari manusia. Salah satu dari mereka mendengar, bahwa berita itu bohong. Sedangkan yang lain kebanyakan berkata mereka tidak tahu menahu tentang kebenaran berita.
Si rayap muda gelisah mendengar diskusi para semut. Ia ingin sekali memberitahukan sesuatu yang mungkin bisa membuat para semut tadi lebih membuka pikiran mereka. Ia ragu, jika harus muncul di hadapan para semut. Tidak. Sungguh, ia tidak mau salah satu dari mereka mendapatkan identitasnya.
Akhirnya si rayap menggunakan surat dengan kop keluarga rayap untuk mengungkapkan pendapatnya pada salah satu semut yang ada di sana. Di tegaskan dalam suratnya, meski ia menggunakan surat resmi keluarganya, isi dari surat itu adalah murni pendapatnya, bukan pendapat seluruh keluarga rayap.
"siapa namamu? jika memang tidak membawa nama keluarga, seharusnya Anda memperkenalkan diri lebih dulu", begitu bunyi balasan dari semut. Rayap muda seketika itu langsung merasa malu. Seharusnya ia tidak angkat bicara, batinnya lirih.
"maaf, saya tidak bersedia memberikan nama. Saya rayap muda." jawab rayap muda. Berharap semut mau memaklumi mengapa ia tidak mau menyebutkan namanya.
***
Kotak surat itu terisi. Buru-buru rayap muda mengambil surat di dalamnya. Membuka amplop dengan tergesa dan membaca isinya. Semut itu... mencoba menyanggah pendapatnya. Mencoba mengingatkannya agar rayap muda lebih teliti mendengar sebuah berita.
Eh, tunggu.. tiba-tiba rayap muda tersadar sesuatu. Kembali dilihatnya amplop yang tadinya membungkus surat tadi. Tertulis di atas amplop, nama lengkapnya. Nama lengkap. Seketika ia terduduk dari berdirinya. Ia pandangi lagi tulisan di atas amplop. bagaimana ia tahu?
***
No matter how far you ran. How deep you dive. How silent you keep. Well.. you know you can't hide.
Ketersembunyian adalah hadiah dariNya, bukan hasil dari usahamu untuk bersembunyi. Bersiaplah sakit hati, karena memang usahamu yang kurang. I know how it hurts.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya