-muhasabah diri-
Bismillah
positive thinking aja, bahasa kerennya khusnuzon..
Membaca kalimat tadi di sebuah jejaring sosial, membuatku tersenyum simpul. Suka, suka sekali dengan gaya bahasa si penulis. Simply, but somehow touching. Bahwa bahasa kerennya positive thinking itu khusnozon. Dan tidak banyak orang yang tahu. Suka, suka sekali dengan gaya bahasa si penulis. Di saat yang lain mulai rusuh, pesimis karena sebuah link yang menceritakan fakta tidak sedap dibaca. Ia masih bisa menguasai pembicaraan, masih dengan gaya tenang, berkata : "positive thinking aja, bahasa kerennya khusnudzon"
Malu. Somehow konten dan cara ia mengatakan kalimat di atas.. menohok diri. Rasanya ingin memukul kepala sendiri, tungtungtung!
Adalah diri jarang sekali ber-positive thinking, atau bahasa kerennya ber-khusnudzon.
Yang sering terjadi.... lebih banyak mengeluh dan merutuki keadaan. Merasa diri tidak mampu bertahan di wilayah yang tidak ideal ini. Terlalu terjal, terlalu curam, terlalu gersang, terlalu beku. Padahal bisa saja, mencoba untuk ber-khusnudzon. Toh segala daya untuk menjauhi maksiyatnya adalah milik Allah. Padahal bisa saja, mencoba untuk ber-khusnudzon. Toh segala daya untuk metaati perintahNya adalah milik Allah. Laa haula wala quwwata illa billah..
Adalah diri jarang sekali bisa berpendapat dengan cara yang baik.
Yang sering terjadi.. lebih suka berwajah masam atau jutek. Lantas menyerang argumen yang tidak disetujui dengan kalimat yang mematahkan. Terkesan tidak mau mendengar dan ngotot menyampaikan apa yang ada di pikiran. Gimana orang lain mau mendengar dan merasakan manisnya value yang ingin kau sampaikan?? Padahal Allah jelas-jelas berfirman dalam Al Quran :
***"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." -QS An Nahl : 125-
positive thinking aja, bahasa kerennya khusnuzon..It may sounds so simple to anyone. And the one who said that sentence, may be never expected. That there'll be people like me, who learn much from that sentence. So do us.
Kita tidak pernah tahu, kalimat simpel kita.. Bisa menjadi jalan seseorang untuk kembali mengingat Allah, untuk kembali berintrospeksi diri. Kita tidak pernah tahu. Yang kita tahu, setiap perkataan kita dicatat. Maka khususnya untuk diri : jangan lelah untuk bicara hal-hal yang baik. Terus sampaikan kebenaran dengan cara yang baik. Teruslah menulis, meski simpel dan ringan. Biarlah Allah saja yang menggerakkan hati orang lain. Jika melalui tulisan kita, all praise to Allah, semua pujian milik Allah. Jika tidak melalui tulisan kita, all praise to Allah, semua pujian tetap milik Allah.
Allahua'lam bishowab.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya