Bismillah...
Sebuah komentar, di sebuah posting di sebuah grup, menggeletikku untuk menulis ini. Begini bunyi postingannya :
adapun komentarnya :
A : kontennya bagus, penyampaiannya kurang hihi
***
Ini nggak akan dibawa banyak ke sensiMe, semoga lebih banyak ke muhasabah diri.
Tentang komentar itu. Jujur, agak nggak sreg. Mungkin niatnya memang bercanda, tapi menurutku ia salah tempat. Ya, si pembuat posting kondisinya hanya copast. Jadi kalopun ada redaksi yang tidak disukai si komentator, ada baiknya disampaikan langsung ke pemilik asli status tersebut.
Baru sejenak mikir kaya gitu. Penulis langsung dapet boomerang, hehe. Balik ke diri penulis. Lah ini, kamu lagi ngapain? hehe.
Bukan sekali dua kali, saya memilih media blog ini sebagai tempat saya mengkritik perkataan, ataupun sikap seseorang. Beberapa, saya kirimkan link tulisannya ke orang yang bersangkutan. Sedangkan beberapa lainnya, tidak tersampaikan ke orang yang dimaksud. Memang tidak berencana untuk disampaikan. Alibiku : nasihat tersebut lebih pantas untukku.
***
Perihal nasihat menasihati, kita memang harus jeli. Memilah, mana yang sebaiknya disampaikan ke orang yang bersangkutan, mana yang lebih baik disimpan dalam hati, atau ditulis untuk diri.
Sungguh, jika ada pembaca yang tersinggung, karena merasa ada nasihat yang seharusnya disampaikan. Saya minta maaf. Bukan maksud diri "menusuk dari belakang". Sungguh, maksud diri adalah : nasihat ini lebih pantas untuk saya.
***
Terakhir, harusnya mungkin saya nggak se-sensi itu. Harusnya saya cuma ketawa dan mengiyakan komentar tadi. Atau seperti si pembuat posting yang menimpali :
harusnya di edit dulu yak sebelum copas? haha
Ya Allah.. untuk yang satu ini, tolong bantu hamba mengontrol kadar sensitifitas yang seringkali berlebih. Laa haula wa laa quwwata illa billah..
Allahua'lam bishowab.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya