Follow Me

Tuesday, July 9, 2013

Tragedi di Mesir

-muhasabah diri-
Bismillah...
Hari ini, sejarah sekali lagi mengingatkan kita : Jika mengais kekuasaan dari rakyat, ikutilah kehendak mayoritas rakyat, benar atau salah.

Namun, jika ingin tegakkan peraturan Allah, maka mintalah kekuasaan itu kepada Allah.

Demokrasi memang indah. Sayangnya itu bukan untuk kita. Aljazair 1992 sebenarnya telah mengajari kita...
-status Bang Aad (salah satu senior di Masjid Salman ITB). 
***

Awalnya hanya jadi penonton. Mencoba mencerap informasi dari berbagai media. Dan berita shalat shubuh berdarah di sana (di Mesir). Dan Ramadhan yang segera menyapa. Mengetuk hati untuk menuliskan sesuatu. Meski hanya sedikit. Meski tak yakin, bisa membantu walau sedikit.

Apakah perbedaan ini, harus menjadikan kita tak peduli pada saudara kita? Tak ikut bersedih? Dan justru "senang" mendengar berita ini?

Coba klik dan baca ini. Ijinkan kukutip sebagian dari link tadi :
“Ummat Islam dahulu bergembira dengan kemenangan Romawi atas Persia padahal keduanya adalah sama-sama kaum kafir, akan tetapi bangsa Romawi lebih dekat (secara akidah) kepada kaum muslimin karena mereka adalah Ahlul Kitab. Karena itu, Allah sSubhanahu wa Ta’ala mengabadikan kegembiraan kaum Muslimin tersebut dalam firman-Nya: “Dan pada hari itu orang-orang beriman bergembira dengan pertolongan Allah” maksudnya adalah kemenangan Romawi atas Persia sebagaimana ditafsirkan para ahli tafsir.”

Setuju atau tidak pada demokrasi. Seharusnya tidak menjadikan kita bersikap acuh pada kondisi saudara kita. Coba diam dan renungi. Coba cari lagi informasi tentang peristiwa-peristiwa di Mesir. Tidakkah hati kita tergetar mendengar darah mereka tumpah? Bahkan mereka ditembaki saat sedang sholat shubuh. Tidakkah hati ini trenyuh? Tidakkah kita merasa sakit juga?

Jujur, nggak bisa ngebayangin bagaimana mereka bisa menikmati Ramadhan di situasi yang mencekam.

Allah... Laa haula wala quwwata illa billah..
Berikanlah mereka kekuatan...

***

Mungkin ada saat-saat, dimana kita berselisih pendapat. Mengenai cara mana yang lebih baik untuk menegakkan hukum Allah. Ya, memang ada saat-saatnya kita tak bisa bersepakat. Kemudian memilih untuk berjalan sesuai pemahaman masing-masing.

Tapi saat ini..... bukan waktunya kita angkuh untuk sekedar mengirim doa. Pada mereka, yang berbeda pemahaman, namun masih saudara kita (satu iman). Pada mereka, yang kini, bahkan sedang sholat pun diserang oleh pihak yang memusuhi Islam.

Tapi saat ini..... bukan waktunya kita angkuh untuk sekedar mengirim doa. Sebuah doa, agar Allah melindungi mereka. Sebuah doa, agar Allah menguatkan mereka. Sebuah doa,.... untuk mereka di sana. Di Mesir.

***

Ramadhan is coming. Dan diri, bersyukurlah bisa menjalani bulan ini dengan tenang. Tanpa ada suara desing peluru. Bisa dengan bebas, mendirikan shalat tarawih berjamaah. Dan diri, bersyukurlah bisa berpuasa dengan tenang. Tanpa ada pemaksaan. Karena di tempat lain, pemerintahnya justru melarang mereka untuk berpuasa.

Bersyukurlah. Kemudian jangan lupakan mereka dalam doa kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam kecintaan dan kasih sayang di antara mereka adalah seperti satu badan, jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh (anggota) tubuh lainnya ikut merasakan (sakit tersebut) karena susah tidur dan demam“. __HSR Muslim (4/1999) dari Nu’man bin Basyir t.__

Muslim di Mesir. Syria. Rohingya. China. dan di Semua tempat di Bumi Allah.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya